Langsung ke konten utama

PENAMPAKAN KAUM MUNAFIK

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

Kaum munafik benar-benar nampak.
Melalui kasus Ahok dengan pelecehan terhadap QS al-Maidah ayat 51-nya, Allah SWT benar-benar telah menunjukkan kepada umat Islam jatidiri setiap orang; siapa yang termasuk Muslim yang benar dan siapa yang termasuk golongan munafik. Sehingga penampakan kaum munafik bisa dilihat oleh khalayak kaum muslimin di berbagai tempat dan media. Mengalahkan penampakan hantu pocong, kuntilanak, gondoruwo dll.

Allah SWT berfirman:
﴿ وَلَوْ نَشَاءُ لَأَرَيْنَا كَهُمْ فَلَعَرَفْتَهُمْ بِسِيمَاهُمْ وَلَتَعْرِفَنَّهُمْ فِي لَحْنِ الْقَوْلِ ﴾
"Kalau Kami menghendaki, niscaya Kami menunjukkan mereka (kaum munafik) kepada kamu sehingga kamu benar-benar dapat mengenal mereka dari tanda-tanda mereka dan kamu benar-benar akan mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan mereka" (QS Muhammad [47]: 30).

Saat menafsirkan ayat di atas, Imam ath-Thabari menjelaskan, “Sungguh kamu akan mengetahui mereka dari tanda-tanda nifak yang tampak dari mereka dalam konteks ucapan dan perbuatan lahiriah mereka.”

Terkait kasus ini, setelah larangan menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin dalam QS al-Maidah ayat 51, berikutnya Allah SWT menjelaskan bahwa sikap terhadap larangan itu akhirnya mengungkap jatidiri kaum munafik.
فَتَرَى الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ يُسَارِعُونَ فِيهِم ... ... ...ْ
"Lalu kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hati mereka (kaum munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani) seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana. Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kmenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya.  Maka karena itu,  mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka" (TQS al-Maidah [5]: 52).

Menurut Imam al-Qurthubi, juga Ibnu Katsir, yang dimaksud dengan penyakit dalam hati adalah syakk wa rayb wa nifâq (keraguan, kebimbangan dan kemunafikan). Ayat ini menyatakan dengan ungkapan “yusâri’ûna fîhim (bersegera mendekati mereka)”, yang menunjukkan bahwa sejak awal posisi orang munafik memang berada di pihak kaum kafir.

Allah SWT juga menegaska sifat orang munafik ini:
﴿بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (138) الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ
"Kabarkanlah kepada kaum munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) kaum yang menjadikan kaum kafir sebagai teman-teman penolong dengan meninggalkan kaum Mukmin" (TQS al-Nisa’[4]: 138-139).

Melalui kasus Ahok ini, umat Islam harus mencatat dengan huruf tebal siapa saja orang, tokoh, cendekiawan, kelompok atau organisasi—melalui pendapat, sikap, perbuatan dan keberpihakan mereka—yang lebih rela membenarkan atau bahkan membela Ahok; termasuk siapa saja yang tidak merasa terusik sama sekali dengan penistaan oleh Ahok itu; juga siapa saja yang melecehkan sikap umat Islam, nyinyir memberikan komentar negatif, rajin memberikan ragam cap negatif terhadap sikap dan gerakan umat Islam. Umat harus mencatat bahwa mereka itu—siapapun mereka—adalah kaum munafik yang telah memusuhi Islam dan kaum Muslim.

Dan dengan peristiwa Ahok serta QS al-Maidah ayat 51 ini, ketika kita mencermati ayat setelahnya, yaitu ayat 52 seperti diatas dan ayat 53 berikut :
ويقول الذين آمنوا أهؤﻵء الذين أقسموا بالله جهد أيمانهم إنهم لمعكم حبطت أعمالهم فأصبحوا خسرين .
"Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan : "Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah,  bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?" Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi" (TQS al-Maidah [5]: 53).

Perhatikan,  sampai-sampai orang-orang yang beriman akan mengatakan : "Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, ... Inikah. Inikah. Berarti benar-benar telah nampak.

Dengan peristiwa tersebut, insyaAllah,  Alloh akan memenangkan umat Islam dan akan membongkar dan mempermalukan orang-orang munafik. Wallahu a'lam ...

Komentar

  1. ilmu agama buya lebih tinggi, tapi sikap membela ayat lebih baik MUI

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...