Langsung ke konten utama

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh

NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI
Assalamu’alaikum wr wb.


Bismillaahir Rahmaanir Rahiim


Menimbang:

1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli (bukan dari M Idrus Ramli sendiri) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain.
2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, dan ana telah membuktikannya melalui berbagai tulisannya, mulai dari majalah Ijtihad Sidogiri sampai kedua bukunya di atas, dan dari berbagai ceramahnya di berbagai tempat. Dan hal tersebut terjadi setelah M Idrus Ramli diajak jalan-jalan/studi ke barat secara gratis. Padahal sebelumnya (dari lisan halnya) ia mendukung Hizbut Tahrir dengan membagi-bagikan buletin Al-Islam -+ 500 lembar setiap ba’da Jum’at di Pesantren Sidogiri.
3. Dan setelah hamba memahami karakter M Idrus Ramli yang tidak pernah menarik pernyataan fitnahnya terhadap Hizbut Tahrir meskipun yang sudah sangat jelas ketiadaannya dari tsaqafah Hizbut Tahrir, seperti fitnah bahwa Hizbut Tahrir membolehkan berciuman dengan perempuan asing/bukan mahrom, dimana para syabab dan syabat Hizbut Tahrir saling berpelukan dan berciuman setelah seminar dll., bahkan fitnah itu terus diulang-ulang diberbagai tempat dari Pandaan Pasuruan, Bangkalan Madura sampai Bawean Gresik (ketika itu hamba ada di sana selama 15 hari). Padahal sejak sekitar tahun 2003, hamba, ustadz Abulwafa Romli dll. telah menyampaikannya bahwa hal itu tidak benar, bahkan M Idrus Ramli juga telah memiliki (diberi) kitab Nizham al-Ijtima’ fi al-Islam (sistem pergaulan dalam Islam) yang diantara isinya adalah perihal keharaman berciuman dengan wanita asing tersebut.
Dengan menimbang tiga poin di atas, maka ana yang terbatas ini mengajukan beberapa poin nasehat kepada ustadz Abulwafa Romli (dan kepada semua syabab Hizbut Tahrir):
1. Jangan mau diajak debat (diskusi) dengan M Idrus Ramli atau siapa saja yang telah terbukti berkarakter seperti M Idrus Ramli. Karena debat (diskusi) dalam Islam harus bernilai ibadah, maka dengan apa berdebat, dengan siapa berdebat dan untuk apa berdebat harus diatur dan ditentukan sesuai aturan dan ketentuan Islam.
2. Sikap ulama salaf terhadap orang dengan karakter tersebut adalah mendiaminya (al-Hajr), bahkan tidak menjawab salamnya sampai mati, kecuali ketika dia telah taubat secara nasuha, dan taubatnya dibuktikan dengan tindakannya. (dalil hal ini insya Allah akan ana sampaikan pada catatan fb sy, atau silakan saudara sekalian menyampaikannya dalam komentar).
3. Ustadz Abulwafa Romli sedang berada di atas haqq dan di atas angin, maka jangan menanggapi berbagai tantangan dan cemoohan dari kubu M Idrus Ramli, kecuali ketika mereka menyampaikan bukti-bukti ilmiyah yang menyalahkan tulisan dan pendapat ustadz, maka ustadz harus menjawabnya secara ilmiyah, tentu lewat tulisan. Atau ustadz meminta bukti ilmiyah tersebut kepada mereka.
4. Terkait tuduhan kubu M Idrus Ramli bahwa ustadz Abulwafa Romli banyak memakai kitab Wahhabi dalam bantahannya, maka ana juga punya banyak bukti bahwa M Idrus Ramli juga dalam berbagai tulisannya banyak mengadopsi pendapat Wahhabi. Maka kalau dibutuhkan bukti-bukti itu akan ana berikan kepada ustadz Abulwafa Romli.
5. Dan terakhir sebagaimana sering ustadz Abulwafa Romli sampaikan kepada hamba, hati yang ikhlas dan akal yang cerdas, adalah indikasi dari manusia yang sempurna (insan kamil), sebagai hamba dan wali Allah.
Sekian nasihat terbuka dari ana, dan bagi saudara-saudara semua boleh menyebarkannya, tentu untuk kebaikan bersama.

Wassalamu’alaikum wr wb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...