KEKUATAN BESAR YANG MENUNTUN DAN MENGARAHKANKU
(Tulisan ini tidak untuk menghina dan meremehkan siapapun)
Bismillaahir Rohmaanir Rohiim
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh
Sobat, ada yang bertanya-tanya tentang siapa yang menuntun dan mengarahkanku, atau siapa yang ada dibelakangku, atau siapa sutradara yang mengaturku, sehingga aku dengan bebas dan terarah (dalam pandanganku) mampu menuliskan dan menyampaikan kalimat-kalimat kebenaran yang mencerahkan dan membongkar.
Seandainya saja semua guru dan ustadzku bersatu untuk menghalangiku, maka persatuan itu tidak akan bisa mencegahku dari aktifitasku itu, karena kekuatan itu lebih besar dan lebih menjanjikan balasan kebaikannya, juga lebih aku takuti sanksi keburukannya, dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya, daripada mereka semuanya.
Qalbuku dipenuhi oleh cinta dan takut kepadanya yang saling berganti dan saling mengisi. Cinta kepadanya mengalahkan cinta kepada guru-guruku, ustadz-ustadzku, kedua orang tuaku, istri dan anak-anakku, dimana semuanya siap dikorbankan demi cinta kepadanya. Numun demikian, aku selalu berusaha dan berjuang untuk tetap menghormati mereka semua.
Aku selalu bertanya pada diriku, apakah aku ini munafik? Ketika aku mengetahui mereka melakukan penggembosan atau penolakan terhadap dakwah kepada penerapan syariat Islam secara total melalui penegakkan khilafah rosyidah, atau mereka beraktifitas mengokohkan sistem demokrasi yang kufur lagi syirik, atau mereka membuat-buat fitnah dan kebohongan terhadap HT/HTI, maka qalbuku membenci mereka, tapi aku berusaha dan berjuang untuk tetap hormat dan ta’zhim kepada mereka, dan usaha serta perjuanganku menjadi sia-sia, karena qalbuku tetap membenci mereka.
Kondisi inilah yang menyebabkanku sudah sekian tahun berlalu tidak berziaroh ke guru-guruku itu. Aku khawatir tergolong orang munafik, karena qalbuku membenci mereka, sedang lahirku berusaha, berjuang, dan berpura-pura hormat, ta’zhim dan loyalitas kepada mereka. Kekuatan besar itu yang selama ini menuntun dan mengarahkanku, dan yang selalu mengawasiku dari arah kanan dan kiri, dari depan dan belakang, dari atas dan bawah, bahkan dari semua sisi-sisiku. Kekuatan itu yang membuat aku senang dan takut. Siapakah kekuatan itu?
Kekuatan itu adalah Qiyadah Fikriyah (kepemimpinan ideologis) yang telah digariskan dan dirumuskan oleh pendiri Hizbut Tahrir Syaikh Taqiyyuddin an-Nabhani rh dalam kitab Nizham al-Islamnya. Qiyadah Fikriyah yang memancar dari Akidah Islam (rukun iman yang enam). Qiyadah Fikriyah yang menuntun dan mengarahkanku agar selalu cinta kepada Alloh dan Rasul-Nya. Qiyadah Fikriyah yang menuntun dan mengarahkanku agar selalu taat kepada Alloh dan Rasul-Nya dan kepada semua pemimpin yang taat kepada Alloh dan Rasul-Nya, dan agar selalu membenci musuh-musuh Alloh dan Rasul-Nya, dan musuh-musuh Islam dan kaum muslim.
Sudahkah sobat mengenal dan merasakan betapa dahsyatnya kekuatan Qiyadah Fikriyah?
(Pernah dipublikasikan di status fb abulwafa romli pada 18 Agustus 2013 pukul 14:20)
Komentar
Posting Komentar