Langsung ke konten utama

BANK DUNIA SIAPKAN DANA UNTUK NU

Beberapa tahun yang lalu ...

Bank dunia siapkan dana tak terbatas untuk NU
Ukasyah - Senin, 12 Zulqa'dah 1432 H / 10 Oktober 2011 09:42

JAKARTA ( Arrahmah.com ) – Salah satu organisasi masyarakat (Ormas) keagamaan di Indonesia, Nahdhatul Ulama (NU), mendapatkan kepercayaan dari Bank Dunia dalam bentuk pendanaan tak terbatas untuk kegiatan sosial Ormas yang diklaim terbesar di Indonesia ini. Hal ini sudah dipastikan setelah Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj dan Sekretaris Jenderal H. Marsudi Syuhud bertandang ke markas Bank Dunia di Washington DC, Amerika Serikat.

Informasi ini dipaparkan oleh KH. Said Aqil Siradj di Jakarta, kemarin (08/10). Alumnus Universitas Ummul Quro ini mengatakan bahwa dirinya sudah membuka rekening untuk menampung dana dari Bank Dunia tersebut.

“Rekening ini sifatnya tidak sementara, bukan hanya berlaku di kepengurusan PBNU saat ini saja, tapi akan berlaku sepanjang NU berdiri,” ujar lelaki paruh baya kelahiran Cirebon, 03 Juli 1953, sebagaimana dikutip Republika.

Rencananya dana tak terbatas tersebut akan digunakan oleh NU untuk membiayai kegiatan civil society mereka. Seperti diketahui, NU dengan beragam underbouw -nya telah lama bergiat dalam bidang kesetaraan gender, demokrasi, pengentasan kemiskinan, multikulturalisme, serta menjaga hubungan baik antar ummat beragama.

“Ada dua belas Negara lain yang sudah menindaklanjuti bantuan dari Bank Dunia ini. NU mewakili Indonesia karena memiliki lembaga yang terkait dengan isu-isu global, dan pastinya sudah siap untuk mengelola dana bantuan ini,” lanjut suami dari Nur Hayati Abdul Qodir ini.
Selama di AS, mereka berdua juga sempat bertemu dengan mantan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati. Kepada wanita yang sempat tersangkut mega skandal Bank Century ini, Kiai Said juga menuturkan tentang kiprah NU dalam penguatan civil society di Indonesia.

Kiprah ‘Anti-Terorisme’ NU

Pada Hari Lahir NU ke-85 pada 17 Juli 2011 kemarin di Senayan, Jakarta, disamping Banser, ada satu laskar yang menarik perhatian khalayak, mereka adalah Detasemen Khusus 99 (Densus 99). Layaknya desk pemberantasan teroris Polri, Densus 88, laskar ini dibuat NU untuk membantu Polri menangani aksi terorisme yang marak di Indonesia.

Densus 99 ini menggambarkan sikap NU terhadap isu global yang sedang ramai, yakni wacana kontra terorisme. Sikap NU terkait kontra terorisme yang paling anyar juga diwacanakan oleh KH Said Aqil Siradj. Hal ini terungkap dalam program ‘Indonesia Malam’ di TV One. Kiai Said menyebut Arrahmah.com dan beberapa situs media Islam lainnya sebagai situs yang mengajarkan terorisme, oleh karenanya pemerintah meski memblokir situs-situs ini. Sebuah pendapat yang kemudian menjadi polemik, dan banyak yang menyayangkan keluar dari sosok Kiai Said.

Sepintas, selain kiprah besar NU terhadap bangsa ini, banyak yang menduga wacana kontra terorisme ini menjadi salah satu wacana global yang kemudian memuluskan langkah NU mendapatkan dana tak terbatas dari Bank Dunia tersebut. Semoga dugaan itu salah. (Doel Jani/arrahmah.com )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...