Alasan keempat: Agama Islam telah melarang kaum muslim meniru-niru serta mengikuti orang-orang kafir.
Rasulullah saw. bersabda;
ليس منا من تشبه بغيرنا. رواه الترميذي عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده
"Tidak termasuk golongan kami orang yang meniru-niru dengan selain kami".
Dan beliau saw. bersabda;
من تشبه بقوم فهو منهم. رواه أبو داود عن ابن عمر والطبراني عن حذيفة
"Barang siapa yang meniru-niru dengan suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka".
Dan beliau saw. bersabda;
لتتبعن سنن من كان قبلكم شبرا شبرا وذراعا ذراعا حتى لودخلوا جحرضب لتبعتموهم.قلنا:اليهود والنصارى؟ قال:فمن؟.رواه البخارى عن أبى سعيد الخذري
"Sesungguhnya kalian akan mengikuti tuntunan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga ketika mereka memasuki lobang biawakpun kalian mengikutinya". Kami bertanya:" Apakah mereka itu orang-orang Yahudi dan Nasrani?". Beliau menjawab:" Lalu siapa [kalau bukan mereka]?".
Dan beliau saw.bersabda:
لتركبن سنن من كان قبلكم شبرا بشبر وذراعا بذراع حتى لوأن أحدهم دخل جحرضب لدخلتم وحتى لوأن أحدهم جامع امرأته بالطريق لفعلتموه. رواه الحاكم عن ابن عباس رضي الله عنهما
"Sesungguhnya kalian akan mngikuti tuntunan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga ketika salah seorang dari mereka memasuki lobang biawak sekalipun kalian ikut memasukinya, dan sehingga ketika salah seorang dari mereka menyetubuhi perempuannya ditengah jalanpun kalian ikut melakukannya".
Dan beliau saw. bersabda:
لاتقوم الساعة حتى تأخذ أمتى بأخذالقرون قبلها شبرا بشبر وذراعا بذراع حتى لودخلوا جحرضب لتبعتموهم فقيل: يارسول الله الفارس والروم؟ فقال: ومن من الناس إلاأولئك! رواه البخارى عن أبى هريرة رضي الله عنه
"Tidak akan datang hari kiamat sampai umatku mengambil tuntunan orang-orang sebelum mereka, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga ketika mereka memasuki lobang biawak sekalipun kalian mengikuti mereka". Lalu dikatakan : "Wahai Rasulullah apakah mereka itu orang-orang Persia dan Romawi?". Lalu beliau Nabi bersabda : "Tidak ada manusia selain mereka".
Mantuq serta mafhum hadis-hadis diatas sangat jelas menunjukkan larangan meniru-niru dan mengikuti orang-orang Yahudi, Nasrani, Persia dan Romawi. Ibnu Hajar Al-Asqalani seperti dalam kitab Fathul Barrinya telah mengulas perbedaan hadis latattabi'unna…alyahuuda wannashaara …dan hadis laa taquumus saa'atu…alfaaris warrum…Hadis pertama berkenaan dengan larangan mengikuti orang-orang Yahudi dan Nasrani dalam urusan ibadah, akidah dan ritual keagamaan. Sedangkan hadis kedua bekenaan dengan larangan mengikuti orang-orang Persia dan Romawi dalam urusan ketata negaraan dan kebijaksanaan Negara.
Memang pada masa Nabi saw. orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak begitu diperhitungkan dalam masalah politik dan ketata negaraan, karena pada masa tersebut kekuatan politk Dunia berada dalam cengkeraman dua negera adidaya, yaitu Romawi dan Persia. Akan tetapi seiring perkembangan zaman perpindahan kekuasaan tidak dapat terelakkan sehingga yang dulu kekuatan politik dan ketata negaraannya tidak diperhitungkan, maka sejak masa pencerahan kaum Yahudi dan Nasrani dengan sekularismenya berhasil menjadi kekuatan politik dan ketata negaraan kemudian mereka menyebarkan idiologinya dengan metode penjajahannya terhadap negeri-negeri Islam dan mencabik-cabiknya sehingga menjadi Negara-negara kecil yang tidak memiliki kekuatan politik selain menjadi kepanjangan dari tuan-tuan penjajahnya.
Kaum Yahudi dan Nasrani telah menjadi kekuaan besar dalam berbagai bidang, mulai dari ibadah, akidah, ritual keagamaan, sampai masalah politik, ekonomi, tata negara dan berbagai kebijaksanaan negara, mereka telah mendominasi semuanya.
Pada masa-masa ini tidak sedikit dari kaum muslim yang silau dan terpesona melihat keindahan tata kota serta kemajuan sains dan teknologi dibelahan Dunia barat. Sebagian dari kaum muslim yang terpengaruh oleh kemajuan yang telah dicapai Barat tidak menyadari kalau kemajuan tersebut hanyalah kemajuan semu dimana didalamnya menyimpan sejuta dilemma. Kemajuan sains dan teknologi Barat tidak diimbangi oleh semangat sepiritual keagamaan. Mereka terjerembab kedalam jurang libertinisme [ibahiyah / paham serba boleh] tanpa batas sehingga diantara perilaku hewan dan manusia sudah sulit dibedakan, bahkan mereka lebih sesat jalannya dan lebih dahsat kerusakan yang ditimbulkannya.
Kemerosotan akhlak religius telah memporak porandakan tatanan keluarga dan masyarakat. Dunia termasuk didalamnya adalah keuarga dan masyarakat Islam. Dan tanpa pertolongan syariat Islam Dunia mereka tinggal menunggu kehancurannya. Dan syariat Islam akan menyelamatkan mereka, yaitu ketika Khilafah Rasyidah dapat tegak kembali lalu menyebarkan cahaya Islam keseluruh pelosok Dunia.
Jadi sekularisme sebagai akidah orang-orang Yahudi dan Nasrani telah mencakup semua masalah kehidupan, baik pribadi, masyarakat dan Negara, dimana semuanya kontradiksi dengan akidah Islam. Ini menunjukkan semakin kuatnya larangan meniru-niru dan mengikuti mereka.
Dan lebih spesifik lagi Allah swt.berfirman;
يا أيها الذين أمنوا لاتتخذوا اليهود والنصارى أولياء بعضهم أولياء بعض ومن يتولهم منكم فإنه منهم إن الله لايهدى القوم الظالمين.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin [kalian]; Sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa diantara kalian mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim". QS.Al-Maidah [5]: 51.
Paktanya sudah sangat jelas bahwa dengan meniru-niru dan mengikuti orang-orang Yahudi dan Nasrani dalam sekularisasi diberbagai lini kehidupan bermasyarakat dan bernegara, itu berarti telah menjadikan mereka sebagai pemimpin. Siapapun yang mencermati tingkah laku masyarakat Dunia saat ini mengerti bahwa Kaum Yahudi dan Nasrani sedang memimpin Dunia -yang didalamnya adalah umat Islam- dalam bidang militer seperti dengan PBB dan NATO nya, dalam system ketata negaraan seperti dengan system demokrasi-sekulernya, dalam politik maciavelisnya, dalam ekonomi kapitalisnya, dalam budaya hedonistiknya, dalam pergaulan bebasnya, dalam palentine daynya, sampai dalam sek bebasnya. Sampai dalam kehidupan agama yang paling sakral sekalipun kita sedang dipimpin oleh mereka sehingga ditengah-tengah umat Islam berkembang pemikiran serta perasaan pluralisme dan singkretisme dalam beragama sehingga munculah bid'ah dialog antar agama dan doa bersama lintas agama selanjutnya muncul kawin masal lintas agama.
Untuk menyelamatkan umat Islam tidak ada jalan lain selain dengan meninggalkan akidah sekularisme yang sedang diusung dan disebar luaskan oleh Kaum Yahudi dan Nasrani bersama agen-agen mereka dari kalangan Islam sendiri. Kalau tidak, maka kehancuran umat manusia akan menimpa semuanya, baik yang muslim maupun non mslim.
(bersambung ...)
Komentar
Posting Komentar