MEREKA MENUDUHKU TAKLID BUTA KEPADA HTI
Kita semua terpengaruh, kita semua taklid, masalah taklid buta (taklid 'aamiy) atau taklid melek (taklid ittiba') bisa dibuktikan secara ilmiah, tidak secara jahiliah. Kalau dgn taklid buta, maka saya juga teman teman tidak akan ikut HTI karena kami justru berangkat dari mengkaji segala fitnah dan tuduhan miring yang disebarkan oleh orng orang yang taklid buta, kami mengkajinya dgn melek dan memahaminya dengan melotot, lalu kami mendapatkan HTI terdiri dari orang orang yang melek dan melotot.
Tidak ada diantara kita seorangpun yang dilahirkan sebagai anggota HTI. Semuanya datang dari berbagai latar belakang yang berbeda, semuanya sama sama dalam rangka mencari haq, tidak mencari HTI. Dan semuanya menemukan haq pada HTI lalu menjadi bagian darinya, sebagai bagian dari pembawa haq.
Kalau kami taklid buta, maka kami tidak akan menjadi anggota HTI, krn kiai kami, guru kami,
teman teman ustadz kami, bahkan saudara saudara kami mengatakan HTI itu sesat, HTI itu sesat, HTI itu sesat, sesat, sesat dan sesat. Sampai telinga kanan dan kiri Kami penuh dgn kata sesat, sesat dan sesat. Kami tidak mau taklid buta, lalu kami mengkaji dan mempelajarinya dgn mata, akal dan hati yg melek, melotot dan tadabbur.
Ternyata HTI itu sangat luarbiasa, sangat indah, sangat cemerlang, sangat mencerdaskan, sangat memuaskan akal dan menentramkan hati, dan sangat sesuai dan diterima oleh fitrah
yang bersih dari hawa nafsu dan yang jauh dari sifat sombong, takabbur dan sewenang wenang.
Betul, disana ada orang yang nuduh HTI suka dusta, padahal masalahnya hanya analisa yang tdk terjangkau oleh akal pikiran mereka, lalu mereka menuduhnya dusta. Ada orang orang yg menuduh HTI suka mencatut nama tokoh sebagai pendukung khilafah, lalu tokoh itu menjadi munafik yg mudzabdzabin, bilang ke HTI ya, lalu bilang ke temannya tidak. Akhirnya HTI yg dituduh dusta, HTI tdk mau memperpanjang dan wempertajamnya. Dan ada orang orang yang menuduh HTI suka menebarkan berita dusta, padahal yg dibuat menyanggah HTI sama sama beritanya yg mengandung dua kemungkinan, benar atau dusta.
HTI sangat indah dan cantik dgn alunan irama musiknya di sela sela acara akbar seperti konferensi dll, meskipun orang orang di sebelah sana sama menyalahkannya. Kalaupun musik islami itu benar salah dan dosa sebagaimana klaim mereka, tetapi kesalahan dan dosa itu adalah setitik noda hitam laksana tahi lalat menghiasi wajah yg sudah cantik, lalu wajah itu semakin indah dan cantik. Dan seterusnya ..., ..., ...
Lebih dari itu, ternya HTI sangat menyeru kepada tauhid dgn semua jenisnya, tauhid yang jauh dari syirik juga dgn semua jenisnya. Sampai liwa'dan royahnya pun memancarkan kalimat tauhid ...
Anda setuju, tinggalkan jejak dan sebarluaskan!
Komentar
Posting Komentar