Langsung ke konten utama

TUGAS KHALIFAH YANG SYAR'IY

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

SESUNGGUHNYA Manusia anak Bapak Adam dan Ibu Hawa semuanya adalah Khalifah. Hanya saja mereka berkewajiban memilih dan mengangkat hanya seorang pemimpin tunggal saja yang akan menyatukan mereka semuanya. Ini berdasarkan firman Alloh, "Innie jaa'ilun fil ardli khaliefah/Sesungguhnya Aku menjadikan di bumi khalifah". (TQS Albaqoroh ayat 30). Maka Bapak Adam adalah khalifah tunggal pertama yang memimpin istri dan anak-anaknya. Dan tentu telah memiliki wilayah kekuasaan, yaitu dunia seluruhnya.

Tugas khalifah adalah mengatur bumi yg berisi manusia sebagai anak-cucu Adam dan Hawa dgn hukum-hukum Alloh Pencipta dan Pemilik bumi seisinya ini, krn definisi khalifah untuk saat itu dan merupakan definisi perdana, adalah "wakil Alloh" untuk mengatur bumi-Nya, dan ketika itu pula belum ada hukum-hukum produk hawa nafsu manusia seperti di alam demokrasi saat ini.

Kemudian pasca Adam, definisi khalifah berkembang menjadi, "Penganti pemimpin sebelumnya", dalam mengatur bumi Alloh dgn hukum-hukum-Nya ... ... ...

Kemudian setelah dunia penuh manusia dan hampir seabad lamanya kaum muslimin tdk memiliki khalifah, maka definisinya harus beradaptasi sehingga menjadi "Kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslim di seluruh dunia" yang memimpin mereka dgn hukum-hukum Alloh Swt.

Jadi dilihat dari definisi manapun, menerapkan hukum-hukum Alloh adalah tugas utama khalifah. Dan dlm hal ini Alloh berfirman: "Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan hukum ( suatu perkara) di antara manusia dengan adil (dgn hukum Alloh) dan janganlah kamu mengikuti (hukum produk) hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Alloh. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Alloh akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan". (TQS Shaad [38]:26).

Dan Rosululloh SAW pun diperintah agar memutuskan perkara diantara manusia dgn hukum Alloh SWT. Alloh berfirman:

"Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Alloh turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dgn meninggalkan kebenaran yg telah datang kepadamu". (TQS Almaidah ayat 48).

"Dan hendaklah kamu memutuskan perkara mereka menurut apa yang Alloh turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Alloh kepadamu". (TQS Almaidah ayat 49).

Perintah Alloh kepada Rosul-Nya agar berhukum dgn hukum-hukum-Nya, juga adalah perintah kpd umatnya. Dan termasuk umatnya adalah para khalifah sepanjang masa kekhilafahan.

DEMOKRASI MENERAPKAN HUKUM PRODUK HAWA NAFSU DEWAN LEGISLATIF

Berbeda dgn para khalifah dalam sistem khilafah, para pemimpin dlm sistem demokrasi adalah kebalikan dari para khalifah dlm sistem khilafah. Mereka memutuskan perkara dgn hukum produk hawa nafsu manusia pengkhianat hukum Alloh yg bernama dewan terhormat legislatif. Para Nabi dan Rosul saja berkewajiban menerapkan hukum Alloh, juga dewan terhormat dan tertinggi dari para khalifah masih berjuang dan bersungguh-sungguh dlm menjaga kewajiban itu, lalu dewan pengkhianat legislatif demokrasi sangat beraninya membuang hukum Alloh dan menggantinya dgn hukum hawa nafsu wudel bodongnya sendiri. Apakah mereka merasa lebih terhormat dan lebih tinggi derajatnya di atas para nabi, para rosul dan para khalifah?

Fakta dari pekerjaan dewan legislatif demokrasi yg membuang hukum Alloh dan menggantinya dgn hukum produk hawa nafsunya sendiri, adalah menunjukkan bahwa mereka telah berani memproklamirkan dirinya sebagai tuhan-tuhan kerdil pesaing Tuhan Yang Mahabesar Pencipta alam semesta Alloh SWT. Sungguh keterlaluan. Dan sama keterlaluannya, orang-orang yang masih mau memilih dan mengangkat mereka sebagai wakil dan pemimpinnya.

YANG TIDAK BERHUKUM DGN HUKUM ALLAH ADALAH ORANG-ORANG KAFIR, ZALIM ATAU FASIK, TIDAK ADA YANG KEEMPATNYA

Bacalah QS Almaidah ayat 44, 45 dan 47.

MASIH MAUKAH ANDA SEKALIAN DIPIMPIN OLEH ORANG-ORANG KAFIR, ZALIM ATAU FASIK?!

DEMOKRASILAH YANG TELAH MENJADIKAN MEREKA KAFIR, ZALIM DAN FASIK

Karena itu, tinggalkan demokrasi sekarang juga!

DAN BERGABUNGLAH DENGAN JUTAAN PARA PEJUANG SYARIAH DAN KHILAFAH

Anda setuju, tinggalkan jejak, dan sebarluaskan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...