Langsung ke konten utama

'UZLAH HANYA UNTUK IBADAH MAHDHAH

BERKELANA DAN UZLAH HANYA UNTUK BERIBADAH MAHDHAH

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim
ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ : ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻧﺖ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻓﻼ ﺑﺄﺱ ﺃﻥ ﻳﻌﺘﺰﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺣﻴﺚ ﺷﺎﺀ ، ﻓﺄﻣﺎ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻓﺘﻨﺔ ﻓﺎﻷﻣﺼﺎﺭ ﺧﻴﺮ . ﻓﺄﻣﺎ ﺳﻜﻨﻰ ﺍﻟﺒﻮﺍﺩﻱ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﻭﻃﻠﺐ ﺍﻟﺴﻴﺎﺣﺔ ﻭﺍﻟﻌﺰﻟﺔ ﻓﻤﻨﻬﻲ ﻋﻨﻪ ، ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭ " ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ " ، ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﻗﺎﻝ : ﻣﺮ ﺭﺟﻞ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﺸﻌﺐ ﻓﻴﻪ ﻋﻴﻴﻨﻪ ﻣﻦ ﻣﺎﺀ ﻋﺬﺏ ﻓﺄﻋﺠﺒﻪ ﻃﻴﺒﻪ ﻭﺣﺴﻨﻪ ﻓﻘﺎﻝ : ﻟﻮ ﺍﻋﺘﺰﻟﺖ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﺃﻗﻤﺖ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺸﻌﺐ ﻭﻻ ﺃﻓﻌﻞ ﺣﺘﻰ ﺃﺳﺘﺄﻣﺮ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ، ﻓﺎﺳﺘﺄﻣﺮﻩ ﻓﻘﺎﻝ : " ﻻ ﺗﻔﻌﻞ ؛ ﻓﺈﻥ ﻣﻘﺎﻡ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻓﻀﻞ ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻪ ﻓﻲ ﺃﻫﻠﻪ ﺳﺘﻴﻦ ﻋﺎﻣﺎ " .
Imam Ahmad berkata: “Ketika telah terjadi fitnah, maka seorang laki-laki boleh menyendiri di tempat manapun. Adapun ketika tidak ada fitnah, maka tinggal di kota adalah lebih baik. Adapun tinggal di hutan untuk tujuan beribadah, berkelana dan menyendiri, maka dilarang. Seperti dalam Sunan at-Tirmidzi dan Shahih al-Hakim, dari Abu Hurairah, ia berkata: “Seorang laki-laki dari sahabat Nabi SAW berjalan melewati lembah yang memiliki lobang kecil dari air tawar, lalu ia takjub akan kebaikan dan keindahannya, lalu ia berkata: “Seandainya aku meninggalkan manusia dan tinggal di lembah ini… Aku tidak akan melakukannya sampai bermusyawarah kepada Rasululloh SAW”. Lalu ia bermusyawarah kepada Nabi, lalu Nabi bersabda: “Jangan dilakukan, karena berdirinya salah seorang diantara kalian di jalan Alloh (berjihad) itu lebih utama dari shalatnya di tempat keluarganya selama enam puluh tahun”. HR Tirmidzi [1650], Hakim [2/68], dan Tirmidzi berkata: “Hadits Hasan”. (Ibnu Rojab, Fathul Bari Syarh Shahih al-Bukhari, 1/55).

Dari Abu Umamah :
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺃﻣﺎﻣﺔ ، ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ : " ﻟﻢ ﺃﺑﻌﺚ ﺑﺎﻟﻴﻬﻮﺩﻳﺔ ﻭﻻ ﺍﻟﻨﺼﺮﺍﻧﻴﺔ ؛ ﻭﻟﻜﻨﻲ ﺑﻌﺜﺖ ﺑﺎﻟﺤﻨﻴﻔﻴﺔ ﺍﻟﺴﻤﺤﺔ " .
“Aku tidak diutus dengan agama Yahudi dan tidak pula dengan agama Nasrani, tetapi aku diutus dengan agama Islam yang dicondongi dan murah”. HR Ahmad [5/266].

Dari Abu Umamah :
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺃﻣﺎﻣﺔ ﺃﻥ ﺭﺟﻼ ﻗﺎﻝ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻳﺬﻥ ﻟﻲ ﺑﺎﻟﺴﻴﺎﺣﺔ ، ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : " ﺇﻥ ﺳﻴﺎﺣﺔ ﺃﻣﺘﻲ : ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ " ‏( 4 )
Dari Abu Umamah, bahwa seorang lelaki berkata: “Wahai Rasululloh, karena Alloh, berilah izin kepadaku untuk berkelana”. Lalu Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya berkelananya umatku adalah jihad fi sabilillah”. HR Abu Daud [2486].

Imam Ahmad berkata :
ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ : ﻟﻴﺴﺖ ﺍﻟﺴﻴﺎﺣﺔ ﻣﻦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻓﻲ ﺷﻴﺊ ﻭﻻ ﻣﻦ ﻓﻌﻞ ﺍﻟﻨﺒﻴﻴﻦ ﻭﻻ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ . ﻭﺍﻟﺴﻴﺎﺣﺔ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻗﺪ ﻓﻌﻠﻬﺎ ﻃﻮﺍﺋﻒ ﻣﻤﻦ ﻳﻨﺴﺐ ﻋﻠﻰ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﻭﺍﺟﺘﻬﺎﺩ ﺑﻐﻴﺮ ﻋﻠﻢ ، ﻭﻣﻨﻬﻢ ﻣﻦ ﺭﺟﻊ ﻟﻤﺎ ﻋﺮﻑ ﺫﻟﻚ . ﻭﻗﺪ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺯﻣﻦ ﺍﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺘﻌﺒﺪﻳﻦ ﺧﺮﺟﻮﺍ ﺇﻟﻰ ﻇﺎﻫﺮ ﺍﻟﻜﻮﻓﺔ ﻭﺑﻨﻮﺍ ﻣﺴﺠﺪﺍ ﻳﺘﻌﺒﺪﻭﻥ ﻓﻴﻪ ، ﻣﻨﻬﻢ : ﻋﻤﺮﻭ ﺑﻦ ﻫﺘﺒﺔ ، ﻭﻣﻔﻀﻞ ﺍﻟﻌﺠﻠﻲ ، ﻓﺨﺮﺝ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﺍﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﻭﺭﺩﻫﻢ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻜﻮﻓﺔ ﻭﻫﺪﻡ ﻣﺴﺠﺪﻫﻢ ﻭﻗﺎﻝ : ﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻧﻮﺍ ﺃﻫﺪﻯ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﻣﺤﻤﺪ ﺃﻭ ﺗﻜﻮﻧﻮﺍ ﻣﺘﻤﺴﻜﻴﻦ ﺑﺬﻧﺐ ﺍﻟﻀﻼﻟﺔ . ﻭﺇﺳﻨﺎﺩﻩ ﻫﺬﺍ ﺻﺤﻴﺢ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﻌﺒﻲ ﺃﻧﻪ ﺣﻜﻰ ﺫﻟﻚ .
Imam Ahmad berkata: “Berkelana sedikitpun bukan ajaran Islam, bukan pekerjaan para nabi, dan bukan pekerjaan orang-orang shaleh. Berkelana seperti itu benar-benar telah dikerjakan oleh beberapa kelompok dari mereka yang beribadah dan berijtihad dengan tanpa ilmu. Dan diantara mereka ada yang kembali setelah mengerti tentang larangannya. Sesungguhnya pada masa Ibnu Mas’ud ada sekelompok orang yang beribadah, mereka keluar dari kota Kufah dan membangun masjid untuk beribadah di sana, diantara mereka adalah ‘Amru bin Hatabah dan Mufadhdhal al-Ajali. Lalu Ibnu Mas’ud keluar mendatangi mereka dan mengembalikannya ke Kufah, dan merobohkan masjidnya seraya berkata: “Apakah kalian lebih mendapat petunjuk daripada sahabat Muhammad, ataukah kalian berpegangan dengan dosa kesesatan?”. Isnadnya shahih dari asy-Syi’bi, bahwa beliau menceritakan hal itu”. (Ibnu Rojab, Fathul Baari, 1/56).

LALU BAGAIMANA DENGAN BERKELANA MENINGGALKAN DAKWAH? TENTU TIDAK BOLEH.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...