Langsung ke konten utama

HIZBUT TAHRIR SANGAT MENDEWAKAN AKAL?

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

Kelompok Salafi-Wahabi kontra dakwah penegakkan khilafah rosyidah dengan dukungan kaum Aswaja-sekular terus melemparkan tuduhan miring terhadap HT (Hizbut Tahrir) sebagai kelompok yang sangat mendewakan/ mengagungkan akal (tamjiedul-aqli), artinya HT lebih mengutamakan akal (akal-akalan) dari pada nash (dalil Alqur'an dan Assunnah). Dan karenanya, HT dituduh Muktazilah yang katanya sangat mendewakan akal.

Sesungguhnya mereka sama sekali tdk memahami (atau pura2 tdk paham) perbedaan antara mendewakan akal untuk membuang nash sebagai karakter Muktazilah (kalau ini benar) dan antara menggunakan akal secara maksimal untuk memahami nash sebagai karakter Ulul-Albaab (orang2 yg mempunyai akal cemerlang), dan yg ini juga menjadi karakter HT. Karena semua pendapat dan pemikiran yg ditabanni oleh HT, semuanya bersandar kpd nash-nash syara', dan tdk ada satupun yg akal-akalan membuang nash.

MENGENAL KARAKTER ULUL ALBAB

Allah swt berfirman:
"Dan orang-orang yg menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kpd Allah, bagi mrk berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkatan lalu mengikuti apa yg paling baik di antaranya. Mrk itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mrk itulah ulul albab/ orang-orang yang mempunyai akal cemerlang". (TQS 39:17-18).

Maka Ulul Albab ialah:
1- orang-orang yang menjauhi thaghut (syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah swt).
2- orang-orang yang kembali (beribadah) kepada Allah swt.
3- orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti yg paling baik. Mereka mendengarkan perkataan yg baik dan yg buruk lalu berbicara dgn yg baik dan diam dari yg buruk, mendengarkan Alqur'an dan yang lainnya lalu mengikuti Alqur'an, mendengarkn Alqur'an dan hadits-hadis Rasulullah saw lalu mengikuti dan mengamalkan yang muhkam dan meninggalkn yang mutasyabih serta menyerahkn ilmunya kepada Allah swt, dan mendengarkn 'aziemah (kewajiban/yang lebih hati-hati) dan rukhshah (yg murah-murah) lalu mengikuti dan mengamalkn aziemah dan meninggalkn rukhshah. (Haasyiyah al-Shaawy).
4- dan orang-orang yang mendapat petunjuk.

Sekarang mari kita buktikan siapa yg akal-akalan seperti Mukazilah dan siapa yg akalnya cemerlang sprt ulul albab, orang-orang yang lebih mengutamakan empat dalil syara (Alqur'an, Assunnah, Al-ijmak dan Alqiyas) ataukah orang-orang yang lebih mendewakan empat pilar kebangsaan (UUD 45, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika), orang-orang yang memperjuangkan tegaknya khilafah rosyidah ataukah mereka yang mendewakan demokrasi yang kufur dan kerajaan yang bid'ah, orang-orang yang berjuang untuk menegakkan huduud ataukah mereka yang membiarkan huduud dilanggar dan diterlantarkan? Dan seterusnya.

Apalagi dgn kitab at-Tafkir (bukan takfir) dan lainnya, HT selalu melatih para syabab untuk berfikir cemerlang, sebagai karakter ulul albab. Wallahu a'lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...