BAGAIMANA KETIKA MAYORITAS ULAMA, KYAI ATAU USTADZ DI NEGERI INI MENOLAK PENEGAKKAN KHILAFAH?
Bismillaahir Rohmaanir Rohiim
Ketika mayoritas ulama yang masih hidup adalah para ulama suu’, ulama salathin atau ulama dunia yg menolak formalisasi syariah Islam scr total melalui penegakkan khilafah rosyidah seperti saat ini, maka kita tdk boleh taqlid kpd mrk, tetapi harus taqlid kpd minoritas ulama yg shaleh dan mayoritas ulama yg sdh mati saja, krn kita tlh diperintah oleh baginda Nabi saw supaya menjauhi ulama suu’ dan ulama salathin.
Mengenai ulama suu’ (ulama yang buruk) atau ulama salathin (ulama pro pemerintah yg fasik, zalim atau kafir, krn tdk menerapkan sistem/ hukum Islam dlm pemerintahannya ),
Rasulullah saw bersabda:
ﺍَﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀُ ﺃُﻣَﻨَﺎﺀُ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞِ ﻣَﺎﻟَﻢْ
ﻳُﺨَﺎﻟِﻄُﻮﺍ ﺍﻟﺴُّﻠْﻄَﺎﻥَ ﻭَﻳُﺪَﺍﺧِﻠُﻮﺍ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺧَﺎﻟَﻄُﻮﺍ ﺍﻟﺴُّﻠْﻄَﺎﻥَ
ﻭَﺩَﺍﺧَﻠُﻮﺍ ﺍﻟﺪُﻧْﻴَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺧَﺎﻧُﻮﺍ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞَ ﻓَﺎﺣْﺬَﺭُﻭْﻫُﻢْ .
“Ulama adalah kepercayaan para rasul selama mrk tdk berinteraksi dgn pemerintah dan tdk
mencampuri urusan dunia. Lalu ketika mrk tlh berinteraksi dgn pemerintah dan telah mencampuri urusan dunia, berarti mrk tlh berkhianat kpd para rasul, maka hindarilah (jauhilah) mereka”. HR al-Hasan ibnu Sufyan dan al-Uqayli dari Anas ra.
Dan Nabi saw bersabda:
ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻳْﺖَ ﺍﻟْﻌَﺎﻟِﻢَ ﻳُﺨَﺎﻟِﻂُ ﺍﻟﺴُّﻠْﻄَﺎﻥَ ﻣُﺨَﺎﻟَﻄَﺔً ﻛَﺜِﻴْﺮَﺓً ﻓَﺎﻋْﻠَﻢْ ﺃَﻧَّﻪُ ﻟَﺺٌّ .
“Ketika kamu melihat ada org alim banyak berinteraksi dgn pemerinrah, maka ketahuilah bhw dia
adalah maling (pencuri)”. HR al-Daylami dari Anas ra.
Dan mengenai ulama dunia, Yahya bin Mu’adz sebagai perawi hadits di atas berkata:
ﻳَﺎ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏَ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢِ ﻗُﺼُﻮْﺭُﻛُﻢْ
ﻗَﻴْﺼَﺮِﻳَّﺔٌ، ﻭَﺑُﻴُﻮْﺗُﻜُﻢْ ﻛِﺴْﺮَﻭِﻳَّﺔٌ،
ﻭَﺃَﺛْﻮَﺍﺑُﻬُﻢْﻇَﺎﻫِﺮِﻳَّﺔٌ، ﻭَﺃَﺧْﻔَﺎﻓُﻜُﻢْ ﺟَﺎﻟُﻮْﻃِﻴَّﺔٌ، ﻭَﻣَﺮَﺍﻛِﺒُﻜُﻢْﻗَﺎﺭُﻭْﻧِﻴَّﺔٌ،
ﻭَﺃَﻭَﺍﻧِﻴُﻜُﻢْﻓِﺮْﻋَﻮْﻧِﻴَّﺔٌ، ﻭَﻣَﺂﺛِﻤُﻜُﻢْ ﺟَﺎﻫِﻠِﻴَّﺔٌ، ﻭَﻣَﺬَﺍﻫِﺒُﻜُﻢْﺷَﻴْﻄَﺎﻧِﻴَّﺔٌ،
ﻓَﺄَﻳْﻦَ ﺍﻟﺸَّﺮِﻳْﻌَﺔُ ﺍﻟْﻤُﺤَﻤَّﺪِﺓُ؟ !
“Wahai ulama, istana kalian adalah istana kaisar, rumah kalian adalah rumah kisro, pakaian kalian adalah pakaian zhahiri, sepatu kalian adalah sepatu Jalut, kendaraan kalian adalah kendaraan Qarun, bejana kalian adalah bejana Fir’aun, dosa kalian adalah dosa jahiliah, dan madzhab kalian adlh madzhab syetan. Maka dimanakah syariat Nabi Muhammad saw?”.
Mengenai taqlid kpd ulama yg telah mati, Imam al-Lalkai berkata:
ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ، ﻗﺎﻝ : ﻻ ﺗﻘﻠﺪﻭﺍ ﺩﻳﻨﻜﻢ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ ، ﻓﺈﻥ ﺃﺑﻴﺘﻢ ﻓﺒﺎﻷﻣﻮﺍﺕ ﻻ ﺑﺎﻷﺣﻴﺎﺀ .
“Abdullah berkata: “Janganlah kalian taqlid kpd ulama dlm urusan agama. Kalau kalian menolak, maka taqlidlah kpd ulama yg sudah mati saja, tdk ulama yg masih hidup”. (Al-Lalkai, Syarh Ushul I’tiqad Ahlussunnah Wal-Jama’ah, juz 1, hal. 139).
Wallohu a'lamu bishshawwab.
Anda setuju, tinggalkan jejak dan sebarluaskan!
Komentar
Posting Komentar