Bismillaahir Rohmaanir Rohiem.
Dari Ikrimah dari Ibnu Abbas, bhw Rosululloh saw bersabda: "Dua golongan dari umat ini yg tdk memiliki bagian dlm Islam, Murjiah dan Qadariyah". (HR Ibnu Majah).
Yakni mrk memiliki bagian yg buruk dan sedikit dari Islam, bkn berarti mrk kafir. (Hasyiyah Assindy 'alaa Ibni Majah, 1/54, Syamilah 2).
KENAPA MEREKA DINAMAI MURJIAH?
Ibnu Hubaib brkt: "Murjiah adalah org2 yg mengklaim bhw iman adalh ucapan tanpa amal. Mrk menghendaki, bhw hanya dgn iman seseorg berhak selamat dari neraka dan masuk surga. Mrk menamakan amal-perbuatan dgn iman. Padahal amal perbuatan hakekatnya adalah syariat iman yg menyelamatkan dari neraka dgn melaksanakan perintah Alloh swt. Sdg iman hakekatnya adlh pembenaran, tapi org yg memiliki iman tanpa syariatnya tdk dipastikan bhw ia selamat dari neraka, tapi dipastikan bhw ia akan masuk surga. Adakalanya Alloh mengampuninya scr langsung lalu memasukanya ke surga, atau Alloh menyiksanya dulu krn meninggalkan amal, kemudian memasukkannya ke surga dgn fadlal rohmat-Nya... Ini adalah arti perkataan Ahlussunnah bhw iman adalah ucapan dan amal". (Almuntaqa' Syarhul Muwattha', 4/281, Syamilah 2).
Dan Ibnu Hajar rh brkata: "Murjiah itu dinisbatkan kpd kata al-irja' yaitu atta'khir, yakni mengakhirkan, krn mrk mengakhirkan amal perbuatan dari iman. Mrk mengatakan, bhw iman itu hanya pembenaran dgn hati, dan jumhur mrk tdk mensyaratkan ucapan. Mrk menjadikan kpd org2 yg maksiat nama iman yg sempurna. Dan mrk mengatakan, bgw dosa itu tdk berbahaya dgn adanya iman. Berbagai perkataan mrk populer di kitab2 ushul". (Fathul Barri libni Hajar, 1/76, Syamilah 2).
Dan Zaed bin Azzarqa' dari Sufyan Attsauri berkata: "Perbedaan mendasar diantara kita (Ahlussunnah) dan Murjiah itu dlm tiga perkara; 1) kami mengatakan bhw iman adlh ucapan dan amal, sdg mrk mengatakan bhw iman adlh ucapan tanpa amal, 2) kami mengatakan bhw iman itu bertambah dan berkurang, sdg mrk mengatakan bhw iman itu tdk bertambah dan berkurang, dan 3) kami mengatakan dgn adanya nifak/munafik, sdg mrk mengatakan bhw nifak itu tdk ada". (Fathul Barri libni Rojab, 1/99, Syamilah 2).
Dan terkait iman, Murjiah terpecah menjadi 12 kelompok, dimana Imam Ahlussunnah (Mutakallimien) Syaikh Abul Hasan Al Asy'ari rh tlh menjelaskan satu persatunya dlm kitabnya "Maqaalaatul Islaamiyyien".
ASWAJA-SEKULAR
Dari pemaparan di atas, kita tlh mengerti bhw inti keyakinan Murjiah terkait definisi iman adalah ucapan tanpa amal (qaulun bilaa amalin), sdg keyakinan Ahlussunnah, iman adalah ucapan dan amal (qaulun wa amalun). Maka hanya dgn iman manusia berhak selamat dari neraka dan masuk surga.
Kondisi keyakinan ini tdk berbeda dgn keyakinan kaum Aswaja-sekular (meskipun tdk sama persis). Mrk mengklaim berakidah Ahlussunnah Waljama'ah, tetapi di balik klaimnya, mrk menolak diajak untk berislam kaaffah, yaitu menerapkan syariat Islam scr sempurna dlm kehidupan, bermasyarakat dan bernegara, melalui penegakkan khilafah rosyidah. Padahal iman dan Islam kaaffah itu tdk dpt dipisahkan. Perhatikan firman Allah swt: "Hai org2 yg beriman, masuklah kalian kedalam Islam scr keseluruhan, dan janganlah kalian turuti langkah2 setan. Sesungguhnya setan adalah musuh yg nyata bagi kalian". (QS 2: 208).
Menolak dan mengingkari satu hukum yg mujmak 'alaih atau menolak dan mengingkari penerapan satu ayat yg muhkam atau hadis shahih, adalah sama hukumnya dgn menolak dan mengingkari lebih dari satu hukum, satu ayat atau satu hadis, yaitu murtad.
Murjiah tlh membuang amal terhadap syariat, dan tlh mencukupkan iman saja untk selamat dr neraka dan masuk surga. Demikian juga dgn akidah sekularisme, tlh mencukupkan dgn iman dan sebatas ibadah mahdlah, ritual, spiritual dan moral tanpa ikatan akidah dan syariah. Sekularisme tlh membuang, menolak, dan mengingkari syariat untk mengatur kehidupan, bermasyarakat dan bernegara. Padahal didalamnya terdapat ratusan hukum syariat yg tdk diterapkan. Padahal menolak dan mengingkari satu hukum saja bisa murtad, lalu bagaimana dgn ratusan hukum?
Maha dahsyat firman Alloh: "Apakah kalian beriman dgn sebagian kitab dan kufur dgn sebagian yg lain? Maka tdk ada balasan bagi orang yg melakukan hal itu dari kalian, kecuali kehinaan di kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mrk akan dikembalikan kpd azab yg amat berat". (QS Albaqaroh ayat 85). Kehinaan di dunia itu dgn dibunuh, diasingkan/dibuang, dan ditarik pajak. (lihat: Tafsier Asshaawy, 1/43).
INGAT, BHW SEKULARISME ADALAH MEMISAHKAN (MEMBUANG HUKUM-HUKUM) AGAMA (ISLAM) DARI (PENGATURAN) KEHIDUPAN (BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA).
Wallohu a'lam...
Anda setuju, tinggalkan jejak dan sebarluaskan!
Komentar
Posting Komentar