Langsung ke konten utama

MENEGAKKAN KHILAFAH ADALAH KEWAJIBAN TERBESAR

MENEGAKKAN KHILAFAH ADALAH KEWAJIBAN TERBESAR DIANTARA KEWAJIBAN-KEWAJIBAN TERBESAR YANG LAIN

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

Terkait bahwa menegakan khilafah adalah kewajiban terbesar, al-Ustadz Dr. Shalah al-Shawi dalam kitabnya, al-Wajiz fi Fiqh al-Imamah al-‘Uzhmaa, menyatakan:
ﺍﻹﻣﺎﻣﺔ ﻋﻨﺪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﺟﺐ ﻣﻦ ﺃﻋﻈﻢ ﻭﺍﺟﺒﺎﺕ ﺍﻟﺪﻳﻦ، ﻭﻓﺮﻳﻀﺔ ﻣﻦ ﺃﻋﻈﻢ ﻭ ﺁﻛﺪ ﻓﺮﺍﺋﻀﻪ، ﺑﻞ ﻻ ﻗﻴﺎﻡ ﻟﻠﺪﻳﻦ ﺇﻻ ﺑﻬﺎ، ﻷﻥ ﻣﺎ ﻗﺼﺪﻩ ﺍﻟﺸﺎﺭﻉ ﻓﻴﻤﺎ ﺷﺮﻉ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻌﺎﻣﻼﺕ ﻭﺍﻟﻤﻨﺎﻛﺤﺎﺕ ﻭﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﻭﺍﻟﺤﺪﻭﺩ ﻭﺍﻟﻤﻘﺎﺻّﺎﺕ ﻭﺇﻇﻬﺎﺭ ﺷﺮﺍﺋﻊ ﺍﻟﺸﺮﻉ ﻓﻲ ﺍﻷﻋﻴﺎﺩ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺎﺕ، ﻻ ﻳﺘﻢ ﺇﻻ ﺑﺈﻣﺎﻡ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﺸﺎﺭﻉ ﻳﺮﺟﻌﻮﻥ ﺇﻟﻴﻪ ﻓﻴﻤﺎ ﻳﻌﻦّ ﻟﻬﻢ، ﻓﻨﺼﺐ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺇﺫﻥ ﻣﻦ ﺃﺗﻢ ﻣﺼﺎﻟﺢ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻭﺃﻋﻈﻢ ﻣﻘﺎﺻﺪ ﺍﻟﺪﻳﻦ .
“Imamah miturut Ahlussunnah adalah wajib diantara kewajiban agama terbesar, dan fardhu diantara kefardhuan agama terbesar dan terkuat, bahkan agama tidak bisa tegak tanpa imamah. Karena tujuan al-Syari’ (Allah Pemilik syariah / Nabi SAW pembawa syariah) terkait syariat muamalah, munakahah, jihad, hudud, qishas dan menampakkan syiar-syiar agama dalam hari-hari raya dan jama’ah-jama’ah, semuanya tidak bisa terlaksana dengan sempurna, kecuali dengan imam yang diangkat melalui perintah al-Syari’ dan yang menjadi rujukan kaum muslim terkait urusan mereka. Dengan demikian, mengangkat imam itu termasuk kepentingan kaum muslim yang paling sempurna dan tujuan agama yang terbesar (1)”. (al-Ustadz Dr. Shalah al-Shawi dalam kitabnya, al-Wajiz fi Fiqh al-Imamah al-‘Uzhmaa, juz 1, hal. 10, Maktabah Syamilah).

Pernyataan diatas adalah senada dengan pernyataan Syaikh Taqiyyuddin an-Nabhani rh;
ﻭﺍﻟﻘﻌﻮﺩ ﻋﻦ ﺇﻗﺎﻣﺔ ﺧﻠﻴﻔﺔ ﻟﻠﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﻣﻦ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻤﻌﺎﺻﻲ، ﻷﻧﻬﺎ ﻗﻌﻮﺩ ﻋﻦ ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ﺑﻔﺮﺽ ﻣﻦ ﺃﻫﻢ ﻓﺮﻭﺽ ﺍﻹﺳﻼﻡ، ﻭﻳﺘﻮﻗﻒ ﻋﻠﻴﻪ ﺇﻗﺎﻣﺔ ﺃﺣﻜﺎﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ، ﺑﻞ ﻳﺘﻮﻗﻒ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺟﻮﺩ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻓﻲ ﻣﻌﺘﺮﻙ ﺍﻟﺤﻴﺎﺓ . } ﺍﻟﺸﺨﺼﻴﺔ ﺍﻹﺳﻼﻣﻴﺔ، 2/12 }.
“Berpangku tangan dari usaha mendirikan seorang khalifah bagi kaum muslimin adalah termasuk maksiat diantara maksiat-maksiat yang paling besar, karena hal tersebut berarti berpangku tangan dari melaksanakan kewajiban di antara kewajiban-kewajiban Islam yang paling penting dan tergantung padanya penegakkan hukum-hukum agama, bahkan wujudnya Islam dalam kancah kehidupan (bermasyarakat dan bernegara) tergantung pada kewajiban itu”.

Dan dalam bagian lain beliau menyatakan:
ﻭﺇﻗﺎﻣﺔ ﺧﻠﻴﻔﺔ ﻓﺮﺽٌ ﻋﻠﻰ ﻛﺎﻓﺔ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻓﻲ ﺟﻤﻴﻊ ﺃﻗﻄﺎﺭ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ . ﻭﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ﺑﻪ - ﻛﺎﻟﻘﻴﺎﻡ ﺑﺄﻱ ﻓﺮﺽ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﺮﻭﺽ ﺍﻟﺘﻲ ﻓﺮﺿﻬﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ - ﻫﻮ ﺃﻣﺮ ﻣﺤﺘّﻢ ﻻ ﺗﺨﻴﻴﺮ ﻓﻴﻪ ﻭﻻ ﻫﻮﺍﺩﺓ ﻓﻲ ﺷﺄﻧﻪ، ﻭﺍﻟﺘﻘﺼﻴﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ﺑﻪ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﻣﻦ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻟﻤﻌﺎﺻﻲ ﻳﻌﺬِّﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺃﺷﺪ ﺍﻟﻌﺬﺍﺏ . } ﺍﻟﺸﺨﺼﻴﺔ ﺍﻹﺳﻼﻣﻴﺔ، 1 / 6 }.
“Menegakkan khalifah adalah fardhu atas semua kaum muslim di semua penjuru dunia. Melaksanakan fardhu itu –seperti halnya melaksanakan fardhu yang lain di antara fardhu-fardhu yang telah difardhukan oleh Allah- adalah perkara yang telah dipastikan yang tidak ada pilihan padanya, dan pula tidak ada santai-santai pada urusannya. Sedangkan kelalaian dalam melaksanakannya adalah maksiat di antatara maksiat-maksiat yang paling besar di mana Allah akan menyiksa terhadapnya dengan siksaan yang amat berat”.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...