BETULKAH IMAM MAHDI YANG AKAN MENEGAKKAN KHILAFAH?
Bismillaahir Rohmaanir Rohiem
Oknum dari kaum Aswaja sekular semi Syi'ah Itsnaa 'Asyariyah (Syi'ah Dua Belas Imam dan yg ke dua belas adalah Imam Mahdi yang ghaib dan selalu ditunggu kemunculannya) mengatakan, bahwa kita tidak perlu capai-capai berjuang menegakkan khilafah karena Imam Mahdi lah yg akan menegakkannya, kita tinggal menunggu kedatangannya saja...
Pandangan tersebut jelas salah, bahkan salah fatal, karena;
(1) Menegakkan khilafah itu bukan kewajiban pribadi Imam Mahdi, tetapi kewajiban kolektif kaum Muslim di seluruh dunia (lihat tautan sebelumnya). Konotasinya, a) Imam Mahdi tidak akan mampu menegakkan khilafah sendirian, b) sejak runtuhnya khilafah hingga kini kaum muslim di seluruh dunia wajib bersama-sama berjuang menegakkan khilafah, dan tidak perlu menunggu Imam Mahdi, dan c) ketika tdk ada khilafah seperti saat ini seluruh kaum muslim berdosa, kecuali yg telah/sedang berjuang untuk menegakkannya dan yang terkena udzur syar'i. Hingga detik ini daulah khilafah belum berdiri, kecuali khilafah organisasi, senetron, dan ...
(2) Dalam hadis disebutkan bahwa Imam Mahdi adalah khalifah dan laki-laki yg dibai'at oleh kaum Muslim sedang ia tdk menyukainya, tdk disebutkan bahwa ia yg menegakkan khilafah sendirian.
(3) Imam Mahdi tidak diturunkan dari langit, bukan manusia super sakti, dan bukan Imam Syiah ke dua belas yg ghaib di suatu tempat, sehingga dgn kemunculannya seluruh manusia dan seluruh negara di dunia akan tunduk dan menurut kepada komando dan perintahnya.
(4) Rosulullah Saw saja beserta para sahabat pilihan harus berjuang dan menghadapi bermacam rintangan dan tantangan, juga ujian dan cobaan, tdk semudah membalikkan telapak tangan dalam menegakkan, mempertahankan dan mengembangkan daulah di Madinah. Inilah hukum kausalitas (sunnatullah) yg juga berlaku bagi Imam Mahdi dan para pejuang khilafah. Bahkan bisa saja ketika Imam Mahdi menjadi khalifah, kaum Aswaja sekular masih ngotot mempertahankan NKRI Final dan Pancasila final...
(5) Imam Mahdi lahir setelah berdirinya Khilafah dan setelah adanya khalifah, bukan sebelumnya.
Diriwayatkan dari Ummu Salamah, berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda:
ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﺍﺧْﺘِﻼَﻑٌ ﻋِﻨْﺪَ ﻣَﻮْﺕِ ﺧَﻠِﻴْﻔَﺔٍ ﻓَﻴَﺨْﺮُﺝُ ﺭَﺟُﻞٌ ...
“Akan terjadi perselisihan ketika wafatnya seorang Khalifah. Lalu seorang laki-laki dari Bani Hasyim (Imam Mahdi) keluar dari Madinah ke Makkah. Lalu orang-orang mendatanginya, lalu merek membai'atnya di antara Rukun Yamani dan Maqam Ibrahim, sedangkan ia sendiri tidak menyukainya. Lalu tentara dari Syam diberangkatkan untuk menyerang mereka, tetapi ketika tentara itu sampai di daerah al Baida’, maka tentara itu ditelan bumi. Lalu mereka (Imam Mahdi dan pengikutnya) mendapat dukungan dari golongan penduduk Irak dan para wali abdal dari Syam, dan seorang laki-laki dari Syam yg paman-pamannya dari suku Kalb marah-marah, lalu kaki-laki itu mengirimkan tentara kepada mereka (Imam Mahdi dan pengikutnya), lalu tentara itu dihancurkan oleh Allah, dan pada hari Kalb itu mereka mendapat kekalahan telak, dan orang yang rugi adalah orang yg tdk mendapatkan jarahan Kalb. Dan ia (Imam Mahdi) mengeluarkan harta karun yg melimpah dan membagi-bagikannya, dan menyebarkan Islam ke seluruh dunia dengan sarung pedangnya. Ia hidup seperti itu selama tujuh atau enam tahun". (HR Aththabroni, Almu'jam Alkabier, juz 17, hal. 207, Syamilah).
Hadits di atas, dengan
jelas menyatakan akan ada Khalifah (Imam Mahdi) setelah wafatnya Khalifah sebelumnya. Seperti yang dinyatakan dalam lafadz hadis:
ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﺍﺧْﺘِﻼَﻑٌ ﻋِﻨْﺪَ ﻣَﻮْﺕِ ﺧَﻠِﻴْﻔَﺔٍ ﻓَﻴَﺨْﺮُﺝُ ﺭَﺟُﻞٌ ...
“Akan terjadi perselisihan ketik wafatnya seorang Khalifah, lalu seorang laki-laki keluar...”
Dengan demikian, pandangan yang menyatakan, bahwa Imam Mahdi lah yang akan menegakkan Khilafah Rasyidah jelas merupakan pandangan yang lemah. Demikian juga pandangan yang
menyatakan, bahwa tidak perlu berjuang untuk menegakkan Khilafah, karena tugas itu akan diemban oleh Imam Mahdi, sehingga kaum Muslim sekarang tinggal menunggu kedatangannya, adalah juga pandangan yang salah fatal dan tidak berdasar.
Jadi jelas sekali, bahwa Imam Mahdi bukan orang pertama yang akan mendirikan Khilafah, dan dia bukanlah Khalifah yang pertama dalam Khilafah Rosyidah yang insya Allah akan segera berdiri tidak lama lagi.
Wallahu a'lam...
Anda setuju, tinggalkan jejak dan sebarluaskan!
Komentar
Posting Komentar