Bismillaahir Rohmaanir Rohiem
Ketika diajak berjuang menegakkan khilafah, ketika disodori dalil-dalil terkait kewajiban itu, dan ketika disampaikan berbagai pernyataan ulama tentang kewajiban tersebut, maka oknum-oknum dari kaum liberal Aswaja sekular semi Syi'ah Itsnaa 'Asyariyyah masih saja menolak dgn dalih murahannya, "Bahwa kewajiban menegakkan khilafah itu ketika kaum muslim sudah imkan (bisa dan mungkin) dan sudah mampu menegakkannya, dan sekarang faktanya masih belum imkan dan belum mampu, dimana Allah Swt tidak membebani kaum muslimien dgn sesuatu yg tidak imkan juga tidak mampu. Berarti menegakkan khilafah masih belum wajib".
SALAH FATAL LAGI
Pernyataan di atas jelas salah fatal, karena:
(1) Dalil-dalil dan berbagai pernyataan ulama terkait kewajiban menegakkan khilafah itu semuanya tdk dibatasi dengan term "ketika sudah imkan dan sudah mampu". Karena ketika Allah dan Rosul-Nya telah menyuruh (mewajibkan) kepada kaum muslim agar menegakkan khilafah, sahabat telah ijmak, juga ulama mujtahidien telah sepakat akan kewajibannya, ini artinya bahwa kaum muslimien sudah imkan dan sudah mampu untuk menegakkan khilafah, karena Allah dan Rosul-Nya tdk akan membebani kewajiban kepada kaum muslimien sesuatu yg tdk imkan dan tdk mampu dikerjakan oleh mereka secara kolektif.
(2) Tidak membedakan antara menegakkan khilafah dan berjuang (berdakwah) untuk menegakkan khilafah. Menegakkan khilafah sekarang ini dan saat ini memang betul masih belum imkan, tapi bukan tidak imkan, mustahil, dam tidak mampu. Dan berjuang untk menegakkan khilafah, maka sudah imkan sejak lama, sejak kaum muslimien tdk memiliki khilafah.
(3) Tidak mengerti kenapa menegakkan khilafah sampai saat ini masih belum imkan? karena kaum muslimien masih belum mau diajak menegakkannya. Jangankan menegakkan khilafah, makan, minum dan mandi saja tidak akan pernah bisa imkan, ketika mereka masih belum mau diajak makan, minum dan mandi. Jadi masalahnya ada pada term "TIDAK MAU", bukan tdk imkan, apalagi tidak sanggup.
(4) Tidak memahami, kenapa kaum muslimien masih belum mau diajak berjuang bersama menegakkan khilafah? Karena mereka masih tersesatkan oleh ideologi kapitalisme dan komunisme/ sosialisme dengan seperangkat ide, pemikiran, pemahaman dan sistem yg memancar dan berkembang dari kedua ideologi itu, dimana kaum liberal dan Aswaja sekular masih sangat getol dan gigih mendakwahkan dan mempropagandakannya, serta menolak penegakkan khilafah dgn berbagai dalih dan hujat murahan dan menyesatkan.
(5) Menegakkan khilafah yg kewajiban kolektif itu tdk sama dengan berdiri shalat yg kewajiban pribadi. Dalam menegakkan khilafah tidak ada kata "TIDAK IMKAN DAN TIDAK MAMPU", karena harus dikerjakan oleh seluruh kaum muslim di seluruh dunia sesuai dgn kemampuan kondisinya masing-masing. Adapun shalat dengan berdiri, maka bagi yg mampu berdiri saja. Dan bagi yg tdk mampu berdiri, maka shalat dgn duduk. Dan mustahil ketika seluruh kaum muslim di seluruh dunia tdk mampu shalat dgn berdiri.
Juga mustahil ketika seluruh kaum muslim di seluruh dunia tdk imkan dan tdk mampu menegakkan shalat. Sama mustahilnya ketika seluruh kaum muslim di seluruh dunia tdk imkan dan tdk mampu menegakkan khilafah.
Jadi persamaan menegakkan khilafah itu seperti menegakkan shalat. Dan persamaan kondisi masing-masing individu kaum muslim dalam menegakkan khilafah itu seperti kondisi masing-masing individu kaum muslim dalam menegakkan shalat.
Wallohu a'lam
Anda setuju, tinggalkan jejak dan sebarluaskan!
Komentar
Posting Komentar