Langsung ke konten utama

PARA ULAMA MUJTAHID MENGKRITIK AHLI KALAM (ILMU KALAM)

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

Imam Malik rh berkata;
" ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﺘﻜﻠﻤﻮﻥ ﻓﻰ ﺃﺳﻤﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺻﻔﺎﺗﻪ ﻭﻛﻼﻣﻪﻭﻋﻠﻤﻪ ﻭﻗﺪﺭﺗﻪ ﻻ ﻳﺴﻜﺘﻮﻥ ﻋﻤﺎ ﺳﻜﺖ ﻋﻨﻪ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﻭﺍﻟﺘﺎﺑﻌﻮﻥﻟﻬﻢ ﺑﺈﺣﺴﺎﻥ ".
"Ahlul Bid'ah adalah orang-orang yang membicarakan nama-nama Allah, shifat-shifat-Nya, kalam-Nya, ilmu-Nya dan qudrat-Nya, mereka tidak diam dari perkara dimana para sahabat dan tabi'in sama diam darinya".

Dan Imam Malik juga berkata;
" ﻟﻌﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻤﺮﻭ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﻴﺪ ﺍﻟﻤﻌﺘﺰﻟﻲ ﻓﺈﻧﻪ ﺍﺑﺘﺪﻉ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻋﻠﻤﺎ ﻟﺘﻜﻠﻢ ﺑﻪ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﻭﺍﻟﺘﺎﺑﻌﻮﻥ ﻛﻤﺎ ﺗﻜﻠﻤﻮﺍ ﻓﻰ ﺍﻷﺣﻜﺎﻡ ﻭﺍﻟﺸﺮﺍﺋﻊ ﻭﻟﻜﻨﻪ ﺑﺎﻃﻞ ﻳﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺑﺎﻃﻞ ".
"Semoga Allah melaknat 'Amer Ibn 'Ubaid [ulama mu'tazilah], karena sesungguhnya dia telah mencetuskan bid'ah-bid'ah ilmu kalam ini. Andai saja pembahasan kalam adalah ilmu, niscaya para sahabat dan tabi'in sama membicarakannya, sebagaimana mereka membicarakan hukum-hukum syari'at. Akan tetapi pembahasan kalam adalah batil yg menunjukkan kpd batil". [lihat kitab al-amru bil itba', karya Imam Suyuthi, hal 18].

Bahkan Imam Syafi'iy, Imam Malik, Imam Ahmad Ibnu Hanbal, Sufyan Tsauri dan semua ahlil hadis dari ulama salaf telah sepakat megharamkan mempelajari ilmu jadal dan ilmu kalam. Ibnu Abdul A'laa rh berkata: "Saya pernah mendengar Imam Syafi'iy ra berkata kepada Hafesh Al-Fard [tokoh kalam mu'tazilah]:
" ﻷﻥ ﻳﻠﻘﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﺑﻜﻞ ﺫﻧﺐ ﻣﺎ ﺧﻼ ﺍﻟﺸﺮﻙ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺧﻴﺮ ﻟﻪ ﻣﻦ ﺃﻥ ﻳﻠﻘﺎﻩ ﺑﺸﻲﺀ ﻣﻦ ﻋﻠﻢ ﺍﻟﻜﻼﻡ ".
"Sungguh, andaikan saja seorang hamba bertemu Allah swt [mati] dengan membawa semua dosa selain menyekutukan Allah, itu lebih baik baginya dari pada bertemu dengan-Nya dengan membawa sedikit saja ilmu kalam".

Dan Imam Syafi'iy berkata:
" ﻗﺪ ﺍﻃﻠﻌﺖ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﺷﻲﺀ ﻣﺎ ﻇﻨﻨﺘﻪ ﻗﻂ، ﻭﻷﻥ ﻳﺒﺘﻠﻰ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﺑﻜﻞ ﻣﺎ ﻧﻬﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻣﺎ ﻋﺪﺍ ﺍﻟﺸﺮﻙ ﺧﻴﺮ ﻟﻪ ﻣﻦ ﺃﻥ ﻳﻨﻈﺮ ﻓﻰ ﺍﻟﻜﻼﻡ ".
"Sungguh saya telah melihat dari ahli kalam sesuatu yg tdk pernah saya sangka sebelumnya sama sekali. Dan sungguh andaikan saja seorang hamba melakukan semua yg telah dilarang Allah swt selain syirik, itu lebih baik baginya dari pada melihat [membahas] ilmu kalam".

Dan Imam Syafi'iy ra berkata;
ﻟﻮ ﻋﻠﻢ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﺎ ﻓﻰ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻣﻦ ﺍﻷﻫﻮﺍﺀ ﻟﻔﺮﻭﺍ ﻣﻨﻪ ﻓﺮﺍﺭﻫﻢ ﻣﻦ ﺍﻷﺳﺪ .
"Andai saja manusia mengerti sesuatu dalam ilmu kalam, yaitu hawa nafsu, niscaya mereka lari darinya seperti lari dari serigala".

Juga Imam Syafi'iy berkata;
ﺇﺫﺍ ﺳﻤﻌﺖ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻹﺳﻢ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﺴﻤﻰ ﺃﻭ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻤﺴﻤﻰ ﻓﺎﺷﻬﺪ ﺑﺄﻧﻪ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻭﻻ ﺩﻳﻦ ﻟﻪ .
"Apabila kamu mendengar laki-laki berkata; "Isim [nama] itu adalah musamma [substansi] atau
bukan musamma", maka saksikanlah bahwa dia adalah ahli kalam, tidak ada agama baginya".

Juga Imam Syafi'iy ra berkata:
ﺣﻜﻤﻲ ﻓﻰ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺃﻥ ﻳﻀﺮﺑﻮﺍ ﺑﺎﻟﺠﺮﻳﺪ ﻭﻳﻄﺎﻑ ﺑﻬﻢ ﻓﻰ ﺍﻟﻘﺒﺎﺋﻞ ﻭ ﺍﻟﺒﺸﺎﺋﺮ ﻭﻳﻘﺎﻝ ﻫﺬﺍ ﺟﺰﺍﺀ ﻣﻦ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻭﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺃﺧﺬ ﻓﻰ ﺍﻟﻜﻼﻡ .
"Hukumku terhadap ahli kalam adalah agar mereka dipukul dengan pelepah kurma dan diarak keliling desa dan kumpulan manusia, dan dikatakan kepada mereka; Ini adalah balasan bagi orang yang meninggalkan Kitab dan Sunnah dan mengambil ilmu kalam".

Dan Imam Ahmad Ibnu Hanbal ra berkata;
ﻻ ﻳﻔﻠﺢ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺃﺑﺪﺍ، ﻭﻻ ﺗﻜﺎﺩ ﺗﺮﻯ ﺃﺣﺪﺍ ﻧﻈﺮ ﻓﻰ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺇﻻ ﻭﻓﻰ ﻗﻠﺒﻪ ﺩﻏﻞ .
"Tidak akan beruntung ahli kalam selamanya, dan kamu tidak akan melihat seseorang yang melihat [membahas] ilmu kalam kecuali pada hatinya terdapat kerusakan".

Dan Imam Ahmad ra sangat mencela Harits Al-Mahasibiy , bahkan sampai mendiaminya, padahal Hariat Al-Mahasiby sangat zuhud dan waro', hanya karena ia menulis sebuah kitab bantahan terhadap ahli bid'ah [ahli kalam].

Imam Ahmad barkata kepada Harist Al-Mahasiby;
ﻭﻳﺤﻚ ﺃﻟﺴﺖ ﺗﺤﻜﻲ ﺑﺪﻋﺘﻬﻢ ﺃﻭﻻ ﺛﻢ ﺗﺮﺩ ﻋﻠﻴﻬﻢ ! ﺃﻟﺴﺖ ﺗﺤﻤﻞ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﺘﺼﻨﻴﻔﻚ ﻋﻠﻰ ﻣﻄﺎﻟﻌﺔ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﻭﺍﻟﺘﻔﻜﺮ ﻓﻰ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺸﺒﻬﺎﺕ ﻓﻴﺪﻋﻮﻫﻢ ﺫﻟﻚ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺮﺃﻱ ﻭﺍﻟﺒﺤﺚ ! ﻭﻗﺎﻝ ﺃﺣﻤﺪ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ : ﻋﻠﻤﺎﺀ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺯﻧﺎﺩﻗﺔ .
"Celaka kamu, bukankah kamu menceritakan bid'ah mereka pertama kali, kemudian kamu
membantahnya! Bukankah kamu mendorong manusia dengan karanganmu untuk melihat-lihat bid'ah dan memikirkan syubhat-syubhat itu, lalu mengajak manusia untuk meneliti dan berpendapat!". Imam Ahmad ra juga berkata: "Ulama kalam adalah gerombolan orang-orang zindiq".

Dan Imam Malik ra berkata;
ﺃﺭﺃﻳﺖ ﺇﻥ ﺟﺎﺀﻩ ﻣﻦ ﻫﻮ ﺃﺟﺪﻝ ﻣﻨﻪ ﺃﻳﺪﻉ ﺩﻳﻨﻪ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻟﺪﻳﻦ ﺟﺪﻳﺪ؟
"Bukankah kamu mengerti, ketika datang kepadanya orang yg lebih pandai berdebat darinya, apakah ia meninggalkan agamanya setiap hari untuk agama yg baru?", yakni bahwa perkataan ahli kalam itu berbeda-beda dan bertingkat-tingkat.

Dan Imam Malik ra berkata:
ﻻ ﺗﺠﻮﺯ ﺷﻬﺎﺩﺓ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻭﺍﻷﻫﻮﺍﺀ .
"Kesaksian ahli bid'ah dan hawa itu tidak diterima". Sebagian ashhabnya berkata dalam menakwili perkataan Imam Malik itu; "Ahli hawa yg dikehendaki oleh beliau adalah ahli kalam dari pengikut madzhab manapun".

Dan Abu Yusuf rh berkata;
ﻣﻦ ﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺑﺎﻟﻜﻼﻡ ﺗﺰﻧﺪﻕ .
"Barang siapa mencari ilmu kalam, maka ia menjadi zindiq".

[kritik terhadap mutakallimin bisa dilihat pada kitab Al-Ihya', Kitabu Qawaa'idil Aqaa'id, karya al-Ghazali . Dan Assuyuthi, al-Amru bil-Itba' ].

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...