DENGAN MENUDUH ALLAH MEMPUNYAI ANAK, UMAT KRISTEN MENGUNDANG BENCANA
Bismillaahir Rohmaanir Rohiem
Sungguh apa yang akan saya utarakan adalah firman Allah serta pancaran hikmah-Nya, Tuhan umat Islam, kristen dan Yahudi. Allah tidak pernah dusta dan mengira-ngira, apalagi berpura-pura. Sangat merugi orang yang tidak percaya dengan firman-Nya. Sungguh sangat merugi di dunia dan akhirat.
Allah Swt berfirman:
ﻭَﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺍﺗَّﺨَﺬَ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦُ ﻭَﻟَﺪًﺍ ، ﻟَﻘَﺪْ ﺟِﺌْﺘُﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺇِﺩًّﺍ ، ﺗَﻜَﺎﺩُ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕُ ﻳَﺘَﻔَﻄَّﺮْﻥَ ﻣِﻨْﻪُ ﻭَﺗَﻨْﺸَﻖُّ ﺍﻷﺭْﺽُ ﻭَﺗَﺨِﺮُّ ﺍﻟْﺠِﺒَﺎﻝُ ﻫَﺪًّﺍ ، ﺃَﻥْ ﺩَﻋَﻮْﺍ ﻟِﻠﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﻭَﻟَﺪًﺍ ، ﻭَﻣَﺎ ﻳَﻨْﺒَﻐِﻲ ﻟِﻠﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺃَﻥْ ﻳَﺘَّﺨِﺬَ ﻭَﻟَﺪًﺍ ، ﺇِﻥْ ﻛُﻞُّ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻷﺭْﺽِ ﺇِﻻ ﺁﺗِﻲ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﻋَﺒْﺪًﺍ ، ﻟَﻘَﺪْ ﺃَﺣْﺼَﺎﻫُﻢْ ﻭَﻋَﺪَّﻫُﻢْ ﻋَﺪًّﺍ ، ﻭَﻛُﻠُّﻬُﻢْ ﺁﺗِﻴﻪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻓَﺮْﺩًﺍ .
“Dan mereka berkata: "Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak". Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwakan Allah yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri”. (TQS Maryam [19]: 88-95).
TAFSIR
firman Allah Swt, “hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh”.
Syihabuddin Mahmud Ibnu Abdillah Alhusaini Al Alusy berkata: “Maknanya;
1) bahwa dahsyatnya ucapan yang sangat buruk itu, sekiranya berbentuk gambar terindra, maka langit dan bumi sebagai benda-benda yang besar itu tidak sanggup memikulnya, dan bagian-bagiannnya terbelah karena kedahsyatannya. Atau seandainya benda-benda yang besar itu memahaminya, maka akan pecah, terbelah dan runtuh, karena sangat buruknya ucapan itu,
2) bahwa Kiamat sudah dekat, karena pada hari kiamat perkara itu adalah nyata,
3) Prasa itu adalah kinayah dari murka Allah terhadap orang yang mengatakan ucapan buruk itu, bahwa seandainya tidak ada kebijaksanaan-Nya, niscaya hal itu terjadi dan orang yang mengatakannya, juga yang lainnya pasti binasa. Yakni Allah berfirman, “Aku hampir melakukan hal itu karena murka, seandainya tidak ada kebijaksanaan-Ku”. (Tafsir Al Alusy, 12/73, Syamilah II).
Alkhazin Abulhasan Ali bin Muhammad bin Ibrahim bin Umar Asysyiehy berkata: “Kalau anda berkata, Apa makna langit pecah, bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, dan dari mana ucapan itu berpangaruh terhadap benda-benda yang besar itu? Maka aku berkata, Ada dua pendapat;
Pertama, Bahwa Allah Swt berfirman, “Aku hampir melakukan hal ini terhadap langit, bumi dan gunung-gunung, ketika dikatakan ucapan buruk itu, karena murka dari-Ku atas orang yang mengatakannya, seandainya tidak ada kebijaksanaan-Ku, dan Aku lebih cepat menjatuhkan siksaan”.
Kedua, menganggap besar dan dahsyatnya ucapan yang sangat buruk dan menjelaskan pengaruhnya terhadap agama, dan merobohkan rukun dan tiang agama. Ibnu Abbas berkata, “Langit, bumi, gunung-gunung dan semua makhluk selain mausia dan jin sama terkejut dan hampir lenyap, para malaikat murka dan Jahannam membara, ketika mereka mengatakan, bahwa Allah mengambil anak. Kemudian Allah mensucikan Zat-Nya dari mengambil anak, dan menafikannya dari-Nya”. (Tafsir Alkhaazin, 4/362, Syamilah II).
Ibnu Katsir berkata: “Yakni, bahwa hal itu hampir terjadi, ketika langit, bumi dan gunung-gunung mendengar ucapan itu dari orang-orang buruk, karena mengagungkan dan membesarkan Rabb, karena mereka semua adalah makhluk-makhluk yang diciptakan atas dasar tauhid-Nya, bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, bahwa tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada teman bagi-Nya, tidak ada anak bagi-Nya, tidak ada istri bagi-Nya dan tidak ada persamaan bagi-Nya, tetapi Dia adalah Yang Maha Esa dan Yang semua makhluk bergantung kepadaNya. Dan pada setiap sesuatu ada ayat ... yang menunjukkan bahwa Dia adalah Maha Esa...
Ibnu Jarir berkata: “Telah bercerita kepadaku Ali, telah bercerita kepada kami Abdullah, telah bercerita kepadaku Muawiyah, dari Ali, dari Ibnu Abbas, mengenai firman Allah, “hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak”, beliau berkata: “Sesungguhnya langit, bumi, gunung-gunung, dan semua makhluk selain manusia dan jin sama terkejut dari syirik, lalu mereka semua hampir lenyap karenanya, karena keagungan Allah. Sebagaimana tidak manfaat bersama syirik perbuatan baik orang yang syirik, karena itu kami mengharap agar Allah mengampuni dosa orang-orang yang mentauhidkan-Nya.
Rasulullah Saw bersabda:
" ﻟﻘﻨﻮﺍ ﻣﻮﺗﺎﻛﻢ ﺷﻬﺎﺩﺓ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﻤﻦ ﻗﺎﻟﻬﺎ ﻋﻨﺪ ﻣﻮﺗﻪ ﻭﺟﺒﺖ ﻟﻪ ﺍﻟﺠﻨﺔ ." ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﻤﻦ ﻗﺎﻟﻬﺎ ﻓﻲ ﺻﺤﺘﻪ؟ ﻗﺎﻝ : " ﺗﻠﻚ ﺃﻭﺟﺐ ﻭﺃﻭﺟﺐ ." ﺛﻢ ﻗﺎﻝ : " ﻭﺍﻟﺬﻱ ﻧﻔﺴﻲ ﺑﻴﺪﻩ، ﻟﻮ ﺟﻲﺀ ﺑﺎﻟﺴﻤﺎﻭﺍﺕ ﻭﺍﻷﺭﺿﻴﻦ ﻭﻣﺎ ﻓﻴﻬﻦ، ﻭﻣﺎ ﺑﻴﻨﻬﻦ، ﻭﻣﺎ ﺗﺤﺘﻬﻦ، ﻓﻮﺿﻌﻦ ﻓﻲ ﻛﻔﺔ ﺍﻟﻤﻴﺰﺍﻥ، ﻭﻭﺿﻌﺖ ﺷﻬﺎﺩﺓ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﻔﺔ ﺍﻷﺧﺮﻯ، ﻟﺮﺟﺤﺖ ﺑﻬﻦ ".
”Ajarkan kepada orang-orang yang akan mati diantara kalian syahadat LAA ILAHA ILLALLAH, karena siapa saja yang mengucapkannya ketika hendak matinya, maka wajib baginya surga”. Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, lalu orang yang mengucapkannya ketika sehatnya?”, beliau bersabda, “Itu lebih wajib dan lebih wajib”. Kemudian beliau bersabda, “Demi Tuhan yang jiwaku ada pada genggaman tangan-Nya, seandainya seluruh langit, bumi, semua yang ada di dalamnya, semua yang ada diantaranya dan semua yang ada di bawahnya didatangkan lalu diletakkan pada piringan neraca, dan diletakkan pula syahadat LAA ILAHA ILLALLAH pada piringan yang lainnya, maka syahadat itu mengungguli semuanya”. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dan disaksikan oleh hadits bithaqah, wallahu a’lam”.
Ibnu Abi Hatim juga berkata: “Telah menceritakan kepada kami Mundzir bin Syadzan, telah menceritakan kepada kami Haudzah, telah menceritakan kepada kami ‘Auf dari Ghalib bin ‘Ajrod, telah menceritakan kepadaku laki-laki dari Syam di masjid dekat rumahku, ia berkata: “Telah sampai kepadaku, bahwa ketika Allah telah menciptakan bumi dan menciptakan pohon-pohon di dalamnya, maka di bumi tidak ada satu pohonpun yang didatangi anak-anak Adam kecuali mereka mendapat manfaat darinya, atau bagi mereka ada manfaat padanya, bumi dan pepohonan tetap seperti itu, hingga orang-orang buruk bani Adam mengucapkan ucapan yang besar itu, yaitu ucapan mereka, bahwa "Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak". Lalu setelah mereka mengatakan ucapan itu, bumi bergetar dan pepohonan meragukan (manfaat atau bahaya)”. Dan Ka’bul Akhbar berkata: “Malaikat marah dan neraka menyala, ketika mereka mengatakan apa yang dikatakan”. (Tafsir Ibnu Katsir, 5/266-267, Syamilah II).
AKHIRNYA:
Ketika dikatakan; “Langit hampir pecah, bumi hampir belah, dan gunung-gunung hampir runtuh”, berarti pecahan langit, belahan bumi dan runtuhan gunung yang kecil-kecil dan ringan-ringannya telah dan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Tetapi sekecil dan seringan dari sesuatu yang besar dan berat adalah besar dan berat bagi manusia yang lemah, lebih kecil dan lebih ringan dibanding dengannya. Sebagaimana dikatakan; “Kepala sipulan hampir pecah kejatuhan kelapa”, artinya rasa sakit, nyeri, benjol atau lecetnya telah terjadi. Atau seperti dikatakan; “Tubuh sipulan hampir remuk tergilas kendaraan bermotor”, artinya sakit, nyeri, luka dan lecetnya telah terjadi.
Oleh karenanya, pemerintah wajib membatasi, bahkan melarang umat kristiani mengucapkan ucapan yang sangat buruk itu secara terbuka dan terang-terangan di berbagai media dan berbagai tempat. Tujuannya adalah demi keselamatan seluruh umat manusia dari berbagai bencana dan mushibah, bahkan azab yang kerap kali datang tanpa terduga di berbagai tempat.
Akan tetapi demokrasi justru membiarkan, bahkan mendukung umat kristen terus menuduh Allah mengambil anak dengan berbagai dukungan media nasional. Hanya khilafah yang akan membatasi, bahkan melarang mereka dari ucapan yang amat buruk itu.
SAATNYA TUMBANGKAN DEMOKRASI DAN TEGAKKAN KHILAFAH!
Wallahu a’lamu bishshawwaab.
Anda setuju, tinggalkan jejak dan sebarluaskan!!!
Komentar
Posting Komentar