Langsung ke konten utama

NILAI UNIVERSAL KONSEP KHILAFAH

Oleh Prof. Dr. Hasan Ko Nakata.
Beliau berkata:

"Sebagaimana tlh sy utarakan sebelumnya, bhw konsep Hizbut Tahrir memiliki 5 Level, yaitu: (1) Islam, (2) Sunni, (3) Salafi, (4) Islahi, (5) Tahriri. Namun kenyataannya, konsep ini memiliki level lain, yg dpt kita kenali dgn sebutan "Risalah Ibrohim" dan "Risalah Nuh".

Risalah Ibrahim adlh ajaran yg dianuu oleh kaum Yahudi, kaum Masrani, dan umat Islam. Risalah Nuh adlh pemahaman yg dianut oleh seluruh umat manusia di dunia ini yg percaya kpd nilai2 keadilan, kemanusiaan, kebebasan dan kebenaran.

Dewasa ini, Hizbut Tahrir mendapat sorotan tajam di dunia Barat krn perjuangannya untk menegakkan Khilafah. Krn propaganda anti-Islam yg menggambarkan perjuangan Hizbut Tahrir ini sebagai bentuk dari terorisme global yg sangat mengancam dunia Barat, maka persaingan antara dunia Barat dan Hizbut Tahrir menjadi tak terelakan.

Walaupun demikian, prinsip dari konsep Hizbut Tahrir, dlm hal ini adlh konsep Khilafah, berkaitan dgn Risalah Ibrahim dan Risalah Nuh. Krnnya, konsep ini sebenarnya dpt diterima, bkn hanya oleh kalangan umat Islam, namun jg oleh kalangan Kristen. Bhkn oleh mrk yg sekular sekalipun, selama penyampaian konsep ini dibahasakan dgn cara yg mudah dimengerti oleh mereka.

Dlm hal ini, mrk yg "menerima" konsep khilafah Hizbut Tahrir tdk serta merta membuat mrk wajib berkomitmen scr penuh ataupun menyetujui seluruh argumentasi syariah Hizbut Tahrir (yg berdasar pada Alqur'an dan alhadits) untk memperjuangkan khilafah. Krn argumentasi syariah hanya berlaku ntk umat Islam dan tdk kpd mrk yg menganut Islam Syi'ah, mrk memiliki hadis dan ushul fiqih yg lain. Krn itu, argumentasi syariah Hizbut Tahrir ntk menegakkan khilafah, sepatutnya hanyalah ditujukan kpd Muslim Sunni.

Lebih lanjut, pendapat sy, bhw "Konsep Hizbut Tahrir bisa diterima oleh semua manusia termasuk di dlmnya kaum sekular" berarti bhw pemerintahan yg menganut sistem khilafah adalah pemerintahan yg masuk akal, dapat digambarkan dan diterima bhkn oleh kalangan sekular yg hidup di dlm wilayah hukum ini (krn mrk hampir tdk akan menemui kesulitan). Mrk bisa memilih sikap pasif trhdp Islam, dlm hal ini adlh tdk perlu berkomitmen pada konsep yg medasari dan menjadi tujuan pendirian khilafah itu sendiri". (Makalah Pembicara Konferensi Khilafah Internasional 2007 di GBK Jakarta).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...