Langsung ke konten utama

PEMIMPIN BURUK YANG WAJIB DITAATI

BATASAN PEMIMPIN BURUK YANG WAJIB DIDENGAR DAN DITAATI

Hamba Allah bertanya kepada saya:

Assalaamua'alaikum.wr.wb.

afwan ust. Bagaimana penjelasan ust. Tentang hadits2. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﺑَﻌْﺪِﻱْ ﺃَﺋِﻤَّﺔٌ، ﻻَﻳَﻬْﺘَﺪُﻭْﻥَ ﺑِﻬُﺪَﺍﻱَ، ﻭَﻻَ ﻳَﺴْﺘَﻨُّﻮْﻥَ ﺑِﺴُﻨَّﺘِﻲْ، ﻭَﺳَﻴَﻘُﻮْﻡُ ﻓِﻴْﻬِﻢْ ﺭِﺟَﺎﻝٌ، ﻗُﻠُﻮْﺑُﻬُﻢْ ﻗُﻠُﻮْﺏُ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴْﻦِ ﻓِﻲْ ﺟُﺜْﻤَﺎﻥِ ﺇِﻧْﺲٍ . ﻗَﺎﻝَ ‏) ﺣُﺬَﻳْﻔَﺔُ ‏( : ﻗُﻠْﺖُ : ﻛَﻴْﻒَ
ﺃَﺻْﻨَﻊُ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺇِﻥْ ﺃَﺩْﺭَﻛْﺖُ ﺫَﻟِﻚَ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﺗَﺴْﻤَﻊُ ﻭَﺗُﻄِﻴْﻊُ ﻟِﻸَﻣِﻴْﺮِ، ﻭَﺇِﻥْ ﺿُﺮِﺏَ ﻇَﻬْﺮُﻙَ ﻭَﺃُﺧِﺬَ ﻣَﺎﻟُﻚَ، ﻓَﺎﺳْﻤَﻊْ ﻭَﺃَﻃِﻊْ !
“Akan ada sepeninggalku nanti para imam/ penguasa yang mereka itu tidak berpegang dengan petunjukku dan tidak mengikuti sunnahku. Dan akan ada di antara para penguasa tersebut orang- orang yang berhati setan namun berbadan manusia.” Hudzaifah berkata: “Apa yang kuperbuat bila aku mendapati/ menjumpainya?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hendaknya engkau mendengar dan menaati penguasa tersebut walaupun punggungmu dicambuk dan hartamu dirampas olehnya, maka dengarkanlah dan taatilah (perintahnya).” (HR. Muslim dari shahabat Hudzaifah bin Al Yaman, 3/1476, no. 1847).

Ada kata dlm hadits, penguasa yg tdk mengikuti petunjuk dan sunnah Rasulullah, apakah tdk bisa dibawa kepengertian penguasa sekrg yg tdk mengikuti ajaran Rasul? Mhn penjelasannya, syukron

Jawaban saya :

Wassalamu'alaikum wr wb ...
Perhatikan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Hendaknya engkau mendengar dan menaati penguasa tersebut walaupun punggungmu dicambuk dan hartamu dirampas olehnya, maka dengarkanlah dan taatilah (perintahnya)". "Maka dengarkanlah dan taatilah perintahnya".

Padahal dalam banyak hadis beliau Nabi Saw tlh melarang taat kpd makhluk dlm maksiat kpd
Allah. Nabi Saw bersabda: "Tidak ada (wajib) taat kepada orang yang tidak taat kepada Allah". (HR Ahmad dari Anas ra).

"Tidak ada (wajib) taat kepada seseorang dalam maksiat kepada Allah. Taat itu hanya dalam kebaikan (syariah)". (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Nasai dari Ali ra).

"Tidak ada (wajib) taat kepada makhluk dalam maksiat kepada Alkhaliq (Allah Sang Pencipta)". (HR Ahmad dan Hakim dari Imron dan Hakam bin Amer Alghifari ra).

Itu semua artinya bhw para penguasa yang wajib mendengar dan taat kepadanya masih
memerintah dgn hukum/ sistem Islam, yaitu khilafah. Sedang keburukan dan kezalimannya hanya bersifat pribadi. Sebab kalau tdk, maka Nabi Saw tdk akan memerintahkan mendengar dan taat kepada mereka.

Adapun skrg para penguasa sdh tdk lagi memerintah dgn hukum/sistem Islam. Maka kewajiban
kita adalah mengangkat dan membaiat penguasa yang memerintah dengan hukum/ sistem
Islam, yaitu khalifah dalam sistem khilafah. Bukan presiden dalam sistem demokrasi, dan bukan pula raja dlm sistem monarki. Dan dalil-dalil wajibnya mengangkat dan membaiat khalifah telah banyak dijelaskan di tempat lain.
Wallahu a'lam ...

Anda setuju, tinggalkan jejak dan sebarluaskan!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...