Bismillaahir Rohmaanir Rohiim
Di bwh adalah pernyataan Syakh Taqiyyuddien Annabhani rh yg sering dijadikan dalih oleh Salafi-Wahhabi pro sistem kerajaan Arab Saudi (AS) dan Aswaja-Sekular (AS) untk Menuduh dan memitnah bhw HT adalah Qadariyyah krn menafikan atau mengingkari Qadar, yaitu;
"Wa haadzihil af'aalu laa dakhla lahaa bilqadlaai walaa dakhla lilqadlaai bihaa, liannal insaana huwalladzi qaama bihaa bi iraadatihi wakhtiyaarihi, wa 'alaa dzaalika fainnal af'aalal ikhtiyaariyyata laa tadkhulu tahtal qadla'/Perbuatan-perbuatan ini tdk ada hubungan dgn qadla' dan qadla' tdk ada hubunangan dgnnya, krn manusia lah yg tlh mengerjakannya dgn kehendak dan pilihannya. Dan atas dasar itu, perbuatan-perbuatan ikhtiar (pilihan) tdk masuk di bawah qadla'". (Asysyakhshiyyah, 1/91, Syamilah 2).
Mrk sama sekali tdk memahami pernyataan di atas, dan tdk pula bisa memposisikannya dgn tepat, sehingga mrk terjatuh kedlm kesalahan dan fitnah tanpa disadari, krn hanya mengutip dari pendahulunya yg salah dan memitnah HT. Padahal kepanjangan dari salah adalah salah, dan kepanjangan dari fitnah adalah fitnah.
KESALAHAN MEREKA TERLETAK PADA:
Pertama, mrk tdk memahami pernyataan, "haadzihil af'aal/perbuatan2 ini", yg terdiri dari dua isim ma'rifah, yaitu suatu kata yg memiliki arti khusus atau terbatas, yaitu 1) kata/isim isyarah, haadzihi/ini, dan 2) kata al-af'aal/perbuatan-perbuatan.
Dgn demikian, kalimat "haadzihil af'aal/perbuatan2 ini" memiliki dua arti khusus atau terbatas; 1) af'aal/perbuatan yg masuk kedlm problem qadla' yg datang dari peradaban Yunani, bkn yg datang dari Islam, dan 2) af'aal/perbuatan yg tergolong pada wilayah yg menguasai manusia. Krn definisi qadla' yg dtg dari peradaban Yunani adalah "perbuatan-perbuatan yg terjadi pada wilayah yg menguasai manusia, krn hanya Alloh-lah Yang tlh meng-qadla'nya". (Nizhamul Islam, hal. 21, Syamilah 2).
Kedua, mrk salah dlm berdalih, krn menuduh HT Qadariyyah dgn dalih berupa pernyataan Syakh Taqiyyuddien di atas yg hanya terkait dgn pembahasan qadla'. Padahal Qadariyyah adalah firqah yg menafikan atau mengangkari Qadar, bkn menafikan atau mengingkari Qadla'.
Ketiga, mrk salah mendatangkan dalil untk mendukung kesalahan dan fitnah mrk trhadap HT, dan untk menyalahkan HT. Krn mereka banyak mendatangkan dalil2 dari Alqur'an dan Assunnah yg terkait qadla' dan qadar yg datang dari Islam, yaitu qadla' dan qadar yg dibawa oleh Alqur'an dan Assunnah, untk menyalahkan HT yg sdg membicarakan problem qadla' dan qadar yg datang dari Yunani. Seperti menyalahkan HT yg makan nasi di siang hari bulan Syawal, dgn memakai dalil haramnya makan nasi disiang hari bulan Romadlan.
Keempat, mrk salah, krn dgn tuduhan dan fitnah mrk, bhw HT itu Qadariyyah, akan menjauhkan umat dari HT, lalu dari penegakkan khilafah, lalu dari ber-Islam Kaffah, lalu dari meraih rahmat dan ridla Allah, krn ber-Islam kaffah itu menjadi bukti akan amal shaleh yg diwajibkan atas org2 yg beriman. (lihat, Albaqaroh ayat 108). Dan beriman dan beramal shaleh adalah cara untk meraih surga 'Aden dan ridla' Alloh. (lihat Albayyinat ayat 7 dan 8 ).
Kelima, mrk membodohi, menipu dan menyesatkan umat Islam yg Salafush Shalihien dan yg Ahlussunnah Waljama'ah, sehingga umat digiring menjadi Salafi-Wahhabi pro kerajaan Arab Saudi (AS) dan Aswaja-Sekular (AS), di mana keduanya pro ideologi kapitalisme milik Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya.
(bersambung).
Komentar
Posting Komentar