Langsung ke konten utama

KEKHALIFAHAN MUAWIYAH (01)

BUKTI BAHWA MUAWIYAH ADALAH KHALIFAH DAN LEBIH UTAMA DARI UMAR BIN ABDUL AZIZ

Sufyanal-Tsauri berkata:
ﺍﻟﺨﻠﻔﺎﺀ ﺧﻤﺴﺔ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﻭﻋﻤﺮ ﻭﻋﺜﻤﺎﻥ ﻭﻋﻠﻲ ﻭﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ ﻭﻣﻦ ﺳﻮﺍﻫﻢ ﻓﻬﻮ ﻣﺒﺘﺰٌّ .
“Para khalifah itu adalima, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan Umar bin Abdul Aziz ra, selain mereka adalah para perampas kekuasaan” .
(Sunan Abi Daud[4633], dan Ibnu Abi Hati al-Razi, Adab al-Syafi’iy wa Manaqibuh, [Beirut, Dalal-Kutub al-Ilmiyyah, 2003], hal. 146).

Dan Imamal-Syafi’iy (150-204 H/767-820 M) berkata:
ﺍﻟﺨﻠﻔﺎﺀ ﺧﻤﺴﺔ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﻭﻋﻤﺮ ﻭﻋﺜﻤﺎﻥ ﻭﻋﻠﻲ ﻭﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ .
“Para khalifah itu ada lima, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan Umar bin Abdul Aziz ra. ”
(Ibnu Abi Hatimal-Rozi, Adab al-Syafi’iy wa Manaqibuh, hal. 145; al-Baihaqi, Manaqibal-Syafi’iy, [Kairo, Maktabah Dar al-Turats, tt], juz I, hal. 448, [edisi AhmadShaqr]; Ibn Abdil Barr, al-Intiqa’ fi Fadhail al-Aimmah al-Tsalatsahal-Fuqaha’, [Beirut, Dal al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2010], hal. 82; dan al-Dzahabi,Siyar A’lam al-Nubala’, [Beirut, Muassasah al-Risalah, 1993], juz X, hal. 20).

Dan pernyataan Imam Ahmad bin Hanbal (164-241 H/780-855 M):
ﻋﻦ ﺍﻟﻤﻴﻤﻮﻧﻲ ﻗﺎﻝ : ﺳﻤﻌﺖ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ ﻭﻗﻴﻞ : ﺇﻟﻰ ﻣﺎ ﺗﺬﻫﺐ ﻓﻲ ﺍﻟﺨﻼﻓﺔ؟ ﻗﺎﻝ : ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﻭﻋﻤﺮ ﻭﻋﺜﻤﺎﻥ ﻭﻋﻠﻲ، ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ : ﻛﺄﻧﻚ ﺗﺬﻫﺐ ﺇﻟﻰ ﺣﺪﻳﺚ ﺳﻔﻴﻨﺔ؟ ﻗﺎﻝ : ﺃﺫﻫﺐ ﺇﻟﻰ ﺣﺪﻳﺚ ﺳﻔﻴﻨﺔ ﻭﺇﻟﻰ ﺷﻴﺊ ﺁﺧﺮ .
“Al-Maimuni berkata: “Aku mendengar Ahmad bin Hanbal ditanya:“Kemana pandangan anda tentang khilafah?” Ia menjawab: “Abu Bakar, Umar, Utsmandan Ali.” Lalu ia ditanya lagi: “Sepertinya anda mengikuti hadits Safinah?” Ia menjawab: “Aku mengikuti hadits Safinah dan yang lain.”(Al-Baihaqi, al-I’tiqad wa al-Hidayah ila sabil al-Rasyad, hal. 469).

Semua pernyataan itu harus didudukkan sebagai bagian dari amar makruf dan nahi munkar, bukan sebagai pengingkaran terhadap sistem khilafah mulkiyyah. Dan pernyataan Sufyan al-Tsauri dan Imam al-Syafi’iy yang memasukkan Umar bin Abdul Aziz sebagai khalifah, adalah indikasi bahwa beliau berdua mengakui Muawiyah dan yang lainnya sebagai khalifah. Karena beliau berdua adalah bagian dari ulama Ahlussunnah Wal-Jama’ah yang telah sepakat bahwa semua sahabat Nabi SAW adalah adil dan kurun sahabat adalah kurun terbaik.

Dengan demikian Muawiyah tentu lebih adil dan lebih tinggi derajatnya dari pada Umar bin Abdul Aziz. Oleh karenanya, dalam Syarah AqidahThahawiyah di jelaskan (mencantumkan teks aslinya sangat perlu):
( ﻭَﻫُﻢُ ﺍﻟْﺨُﻠَﻔَﺎﺀُ ﺍﻟﺮَّﺍﺷِﺪُﻭﻥَ ﻭَﺍﻟْﺄَﺋِﻤَّﺔُ ﺍﻟْﻤَﻬْﺪِﻳُّﻮﻥَ .)
ﻛﻠﻤﺔ ‏( ﺍﻟْﺨُﻠَﻔَﺎﺀُ ﺍﻟﺮَّﺍﺷِﺪُﻭﻥَ ‏) ﻣﺄﺧﻮﺫﺓ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ ﻭﺻﻔﻬﻢ ﺑﺎﻟﺮّﺍﺷﺪﻳﻦ ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﻣﺜﻼً ﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﻟﻌﺮﺑﺎﺽ ﺑﻦ ﺳﺎﺭﻳﺔ ‏« ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺑﺴﻨﺘﻲ ﻭﺳﻨﺔ ﺍﻟﺨﻠﻔﺎﺀﺍﻟﺮﺍﺷﺪﻳﻦ ﺍﻟﻤﻬﺪﻳﻴﻦ ﻣﻦ ﺑﻌﺪﻱ ﺗﻤﺴﻜﻮﺍ ﺑﻬﺎ ﻭﻋﻀﻮﺍ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺑﺎﻟﻨﻮﺍﺟﺬ ‏» . ﻭﻭَﺻْﻒُ ﺍﻟﺨﻼﻓﺔ ﻭﻭَﺻْﻒُ ﺍﻟﺮُّﺷْﺪْ ﻟﻴﺲ ﻣُﺨْﺘَﺼَّﺎً ﺑﻬﺆﻻﺀ، ﻓﻘﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻌﺪﻫﻢ ﻣﻦ ﻳﻜﻮﻥ ﺧﻠﻴﻔﺔً، ﻭﻳﻜﻮﻥ ﺑﻌﺪﻫﻢ ﻣﻦ ﻳﻜﻮﻥ ﺭﺍﺷﺪﺍً . ﻟﻜﻨﻬﻢ ﺍﺗَّﺼَﻔُﻮﺍ ﺑِﻮَﺻْﻒٍ ﺯﺍﺋﺪٍ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺨﻼﻓﺔ ﺍﻟﺮﺍﺷﺪﺓ ﻓﻴﺄﻧَّﻬُﻢ ﻋﻠﻰ ﺧﻼﻓﺔٍ ﺭﺍﺷﺪﺓ ﻋﻠﻰ ﻣﻨﻬﺎﺝ ﺍﻟﻨﺒﻮﺓ ﻛﻤﺎ ﺻَﺢَّ ﻋﻨﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ‏« ﺍﻟﺨﻼﻓﺔ ﺛﻼﺛﻮﻥ ﺳﻨﺔ ﻋﻠﻰ ﻣﻨﻬﺎﺝ ﺍﻟﻨﺒﻮﺓ ﺛﻢ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﻠﻜﺎً ‏» ﺇﻟﻰ ﺁﺧﺮﻩ . ﻓﻬﻢ ﺍﻟﺨﻠﻔﺎﺀﺍﻷﺭﺑﻌﺔ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺷَﻬِﺪ ﻟﻬﻢ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﺎﻟﺨﻼﻓﺔ ﻭﺑﺎﻟﺮُّﺷْﺪْ .
“Mereka adalah para khalifah yang cerdas dan para imam yang mendapat petunjuk”. Kalimat al-khulafa’ al-rosyidun diambil dari hadits Nabi SAW dalam menyifati mereka dengan term al-rosyidin seperti sabdanya pada hadits ‘Irbadh bin Sariyah, “Hendaklah kalian berpegang teguh dengan sunnahku dansunnah al-khulafa’ al-rosyidun al-mahdiyyun setelahku, berpeganglah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi-gigi geraham”. Menyifati khilafah dan cerdas itu tidak tertentu dengan mereka (al-khulafa’ al-rosyidun), karena setelah mereka masih ada orang yang menjadi khalifah dan masih ada orang yang cerdas. Tetapi mereka memiliki sifat lebih daripada khilafah rosyidah, yaitu khilafah rosyidah‘ala minhajin nubuwwah, sebagaimana sah dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda:“Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah itu tiga puluh tahun, kemudian mulkiyyah…”. (Al-Musnad [18430] dan al-Mu’jam al-Kabir [368]).

Mereka adalah empat khalifah yang telah mendapat kesaksian dari Nabi SAW sebagai khilafah dan cerdas.”
ﻭﻫﺎﻫﻨﺎﻣﺴﺎﺋﻞ .
[ ﺍﻟﻤﺴﺄﻟﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ ]:
ﺃَﻧَّﻮﺻﻒ ﺍﻟﺨﻠﻴﻔﺔ ﺍﺳﺘﻤﺮ ﺑﻌﺪﻫﻢ ﻓﻲ ﻭُﻻﺓٍ ﺑﻨﻲ ﺃﻣﻴﺔ؛ ﻟﻜﻨَّﻪُ ﻣﻊ ﺗﻐﻴﺮ ﺍﻻﺳﻢ ﺇﻟﻰ ﺃﻣﻴﺮﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ . ﻭﻫﺬﺍ ﺍﺑﺘﺪﺃ ﻣﻦ ﻋﻬﺪ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻟﻤﺎ ﻗﻴﻞ ﻟﻪ : ﺃﻧﺖ ‏( ﺧﻠﻴﻔﺔ ﺧﻠﻴﻔﺔ ﺭﺳﻮل اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻓﻘﺎﻝ : ﺃﻧﺘﻢ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻮﻥ ﻭﺃﻧﺎ ﺃﻣﻴﺮﻛﻢ ﺃﻭ ﻛﻤﺎ ﺟﺎﺀ ﻋﻨﻪ ﺭضي اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ‏) ﻭﺇﻻ ﻓَﻬُﻢْ ﺧﻠﻔﺎﺀ، ﻓﻴَﺼِﺢُّ ﺃﻥ ﻳُﻘَﺎﻝ ﺍﻟﺨﻠﻴﻔﺔ ﻋﻤﺮ، ﺍﻟﺨﻠﻴﻔﺔ ﻋﺜﻤﺎﻥ،ﻭﺍﻟﺨﻠﻴﻔﺔ ﺍﻟﺮﺍﺷﺪ ﻋﻠﻲ ﻭﻫﻜﺬﺍ؛ ﻟﻜﻨﻪ ﺍﻗْﺘُﺼِﺮْ ﻋﻠﻰ ﺃﻣﻴﺮ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻋﻤﺮ ﻭﺃﻣﻴﺮ ﺍﻟﻤﺆمنين عثمان ﻭﺃﻣﻴﺮ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻋﻠﻲ، ﺛﻢَّ ﺑﻌﺪﻩ ﺃﻣﻴﺮ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ﺇﻟﻰ ﺁﺧﺮﻩ .
“Dan di sana terdapat sejumlah masalah:
Pertama, pasca al-khulafa’ al-rosyidin penyifatan khalifah itu tetap berjalan pada penguasa Bani Umayyah, tetapi namanya berubah menjadi amirul mu’minin. Ini bermula dari periode Umar ra, ketika dikatakan kepadanya,“Engkau adalah khalifah khalifah Rasulullah SAW”, lalu beliau berkata: “Kalian adalah orang-orang mu’min dan aku adalah amir kalian”, atau sebagaimana datang dari beliau. (Tarikh al-Thabari [2/569] dan Tarikh al-Khulafa [1/124]). Sesungguhnya mereka adalah para khalifah dan sah dikatakan; Khalifah Umar, Khalifah Utsman, Khalifah Rosyid Ali dan seterusnya. Tetapi disingkat menjadi amirul mu’minin Umar, amirul mu’minin Utsman dan amirul mu’minin Ali, kemudian setelah Ali, amirul mu’minin Muawiyah dan seterusnya.”

(Penjelasan selanjutnya:)
ﻭﻫﺆﻻﺀ ﺧﻠﻔﺎﺀ ﻟﻘﻮﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ‏« ﻻ ﻳﺰﺍﻝ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻋﺰﻳﺰﺍً ﺇﻟﻰ ﺍﺛﻨﺘﻲ ﻋﺸﺮ ﺧﻠﻴﻔﺔ ‏» ﻭﻫﺬﺍ ﻳَﺪُﻝّ ﻋﻠﻰ ﺩﺧﻮﻝ ﻣﻠﻮﻙ ﺑﻨﻲ ﺃﻣﻴﺔ ﻣﻊ ﺍﺗِّﺼَﺎﻓِﻬِﻢ ﺑﺎﻟﻤُﻠْﻚْ ﺑﺎﺳﻢ ﺍﻟﺨﻠﻴﻔﺔ؛ ﻷﻥَّ ﻟﻔﻆ ﺍﻟﺨﻠﻴﻔﺔﻟﻴﺲ ﻓﻴﻪ ﻣﺰﻳﺪ ﻓﻀﻞ؛ ﻭﻟﻜﻦ ﻣﻌﻨﺎﻩ ﺃﻧَّﻪُ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺨْﻠُﻒُ ﻣﻦ ﻗﺒﻠﻪ، ﻭﻗﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﻳﺨﻠﻒ ﺑﺤﺴﻦ،ﻭﻗﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﻳﺨﻠﻒ ﺑﻐﻴﺮ ﺫﻟﻚ . ﻟﻜﻦ ﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ‏« ﻻ ﻳﺰﺍﻝ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻋﺰﻳﺰﺍ ﺇﻟﻰ ﺍﺛﻨﺘﻲ ﻋﺸﺮ ﺧﻠﻴﻔﺔ ‏» ﻭﻫﺬﺍ ﻳﺪﻝ ﺃﻳﻀﺎً ﻋﻠﻰ ﺃﻥَّ ﻣﺎ ﺑﻌﺪ ﺍﻻﺛﻨﻲ ﻋﺸﺮ ﺧﻠﻴﻔﺔ ﻳﺼﺢ ﺃﻧﻴُﺴَﻤَّﻮﺍ ﺧﻠﻔﺎﺀ ﻟﻜﻦ ﻟﻢ ﻳَﺨْﺘَﺼُّﻮﺍ ﺑﻬﺬﺍ ﺍﻻﺳﻢ ﻭﻟﻜﻦ ﺍﺧْﺘُﺼُّﻮﺍ ﺑﺄﻟﻘﺎﺏ ﺃﺧﺮﻯ،ﻭﺭﺑﻤﺎ ﺃُﻃْﻠِﻖَ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻠﻘﺐ .
“Mereka semua adalah para khalifah, karena Nabi SAW bersabda; “Agama ini akan selalu kuat sampai kepada dua belas khalifah”. (HR Muslim [4812]). Ini menunjukan masuknya penguasa Bani Umayyah kepada nama khalifah, meskipun mereka disifati sebagai kerajaan. Karena term khalifah itu tidak memiliki keutamaan lebih,selain maknanya sebagai pengganti khalifah sebelumnya, baik menggantinya dengan baik atau dengan tidak baik. Tetapi Nabi SAW telah bersabda: ; “Agama ini akan selalu kuat sampai kepada dua belas khalifah”. Ini juga menunjukkan bahwa khalifah pasca dua belas khalifah, tetap sah dinamai para khalifah, meskipun juga dijuluki dengan nama-nama yang lain”.

(Penjelasan selanjutnya:)
[ ﺍﻟﻤﺴﺄﻟﺔ ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ ]:
ﻟﻮﻛﺎﻥ ﺛَﻢَّ ﺧﻠﻴﻔﺔ ﺧﺎﻣﺲ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺨﻠﻔﺎﺀ ﺍﻷﺭﺑﻌﺔ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺍﺧْﺘُﺼُّﻮﺍ ﺑﺎﺳﻢ ﺍﻟﺨﻠﻔﺎﺀ ﺍﻟﺮﺍﺷﺪﻳﻦ ﻭﺍﻷﺋﻤﺔ ﺍﻟﻤﻬﺪﻳﻴﻦ، ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺛَﻢَّ ﻣﻦ ﻳﺴﺘﺤﻖ ﺍﻟﺨﻠﻴﻔﺔ ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ ﻓﺎﻟﺬﻱ ﻳﺴﺘﺤﻘﻪ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﻲ ﺍﻟﺠﻠﻴﻞ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺳﻔﻴﺎﻥ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ .
“Kedua, seandainya di sana ada khalifah ke lima pasca al-khulafa’ al-rosyidun yang telah mendapat kekhususan dengan nama al-khulafa’ al-rosyidun wa al-aimmahal-mahdiyyun, seandainya di sana ada khalifah ke lima, maka orang yang paling berhak sebagai khalifah ke lima adalah sahabat besar Muawiyah bin Abu Sufyan ra.”

(Penjelasan selanjutnya:)
ﻭﻫﺬﺍﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺑﺨﻼﻑ ﻗﻮﻝ ﻃﺎﺋﻔﺔ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻓﻲ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻧَّﻪُ ﺧﺎﻣﺲ ﺍﻟﺨﻠﻔﺎﺀ ﺍﻟﺮﺍﺷﺪﻳﻦ، ﺃﻭ ﺍﻟﺨﻠﻴﻔﺔ ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ، ﺃﻭ ﺍﻟﺨﻠﻴﻔﺔ ﺍﻟﺮﺍﺷﺪ ﺍﻟﺨﺎﻣس ﻮﻧﺤﻮ ﺫﻟﻚ . ﻫﺬﺍ ﻟﻴﺲ ﻣﻦ ﺃﻗﻮﺍﻝ ﺃﺋﻤﺔ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ؛ ﺑﻞ ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺛَﻢَّ ﺧﺎﻣﺲ ﻓﺎﻷﺣﻖ به ﻤﻌﺎﻭﻳﺔ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺳﻔﻴﺎﻥ ﻓﻬﻮ ﺃﻓﻀﻞ ﻣﻦ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺑﻼ ﺷﻚ ﻷﻧَّﻪُ :
- ﺍﺟﺘﻤﻊ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻨﺎﺱ .
- ﻭﺻﺎﺭ ﻓﻲ ﻣﺪﺗﻪ ﺇﻏﺎﻇﺔ ﻟﻠﻜﺎﻓﺮﻳﻦ .
- ﻭﻷﻧﻪ ﻫﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠم ﻮﻛﺎﺗﺐ ﺍﻟﻮﺣﻲ، ﻭﻗﺪ ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ‏( ﻟَﻤُﻘﺎﻡ ﺃﺣﺪﻫﻢ ﺳﺎﻋﺔ ﻣﻊ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠيه ﻮﺳﻠﻢ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﻛﺬﺍ ﻭﻛﺬﺍ ﺳﻨﺔ ).
“Inilah pendapat yang dipegangi oleh Ahlussunnah, berbeda dengan pendapat kelompok ahli bid’ah terkait Umar bin Abdul Aziz rh, bahwa beliau adalah ke limanya al-khulafa’ al-rosyidun, khalifah ke lima, atau khalifah al-rosyid ke lima, dst. Ini bukan pendapat para imam Ahlussunnah. Akan tetapi ketika di sana ada khalifah ke lima, maka yang paling berhak dengannya adalah Muawiyah bin AbiSufyan, beliau itu lebih utama dari Umar bin Abdul Aziz rh, dengan tanpa keraguan, karena:

a) Umat Islam bersatu di bawah kekuasaannya.
b) Pada periode Muawiyah, orang-orang kafir dibuat marah.
c) Muawiyah adalah sahabat Nabi SAW dan penulis wahyu, dimana Ibnu Mas’ud berkata:
“Sesungguhnya menetapnya salah seorang sahabat bersama Rasulullah SAW itu lebih baik dari ibadahnya salah seorang dari kalian selama sekian tahun”. (HR Ibnu Majah [162]).”

(dan Nabi SAW bersabda:)
ﻭﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ ‏« ﻻ ﺗﺴﺒﻮﺍ ﺃﺻﺤﺎﺑﻲ ﻓﻮﺍﻟﺬﻱ ﻧﻔﺴﻲ ﺑﻴﺪﻩ ﻟﻮ ﺃﻧﻔﻖ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﻣﺜﻞ ﺃﺣﺪﺫﻫﺒﺎ ﻣﺎ ﺑﻠﻎ ﻣﺪ ﺃﺣﺪﻫﻢ ﻭﻻ ﻧﺼﻴﻔﻪ ‏» ، ﻭﻗﺪ ﻗﺎﻝ - ﻋﺰ ﻭﺟﻞ - ﺃﻳﻀﺎً } ﻟَﺎ ﻳَﺴْﺘَﻮِﻱ ﻣِﻨﻜُﻤ ﻤَّﻦْ ﺃَﻧﻔَﻖَ ﻣِﻦ ﻗَﺒْﻞِ ﺍﻟْﻔَﺘْﺢِ ﻭَﻗَﺎﺗَﻞَ ﺃُﻭْﻟَﺌِﻚَ ﺃَﻋْﻈَﻢُ ﺩَﺭَﺟَﺔً من اﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃَﻧﻔَﻘُﻮﺍ ﻣِﻦ ﺑَﻌْﺪُ ﻭَﻗَﺎﺗَﻠُﻮﺍ ﻭَﻛُﻠًّﺎ ﻭَﻋَﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟْﺤُﺴْﻨَﻰ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺑﻤﺎ ﺗﻌﻤﻠﻮﻥ ﺧﺒﻴﺮ { ‏[ ﺍﻟﺤﺪﻳﺪ 10: ].
“Sedangkan Nabi SAW bersabda: “Janganlah kalian memusuhi sahabat-sahabatku, demi Tuhan yang jiwaku ada pada genggaman-Nya, seandainya salah seorang diantara kalian menafkahkan emas seberat gunung Uhud, maka tidak bisa mengimbangi satu mud darisalah seorang sahabat dan tidak setengahnya”.

Dan Allah SWT juga berfirman: “Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. QS al-Hadid [57]: 10.”

Penjelasan selanjutnya:
ﻭﻋﻤﺮﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﻻﺷﻚ ﺃﻧَّﻪُ ﺩﻭﻥ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ﻭﻟﻢ ﻳﺤﺼﻞ ﻟﻪ ﻓﻲ ﻭﻻﻳﺘﻪ ﺍﻻﻧﺘﺸﺎﺭ، ﻭﺇﻧَّﻤَﺎﺃﺭﺍﺩَ ﺃﺷﻴﺎﺀ ﻓﻲ ﻧﺸﺮ ﺍﻟﺴﻨﺔ، ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﻭﻓﻲ ﺇﺣﻘﺎﻕ ﺍﻟﺤﻖ ﻭﺍﻟﻌﺪﻝ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ، ﻭﺇﺯﺍﻟﺔﺍﻟﻤﻈﺎﻟﻢ؛ ﻟﻜﻦ ﻟﻢ ﻳﺴﺘﻘﻢ ﻟﻪ ﺍﻷﻣﺮ ﻓﻤﺎ ﻋﺎﺵ ﻓﻲ ﻭﻻﻳﺘﻪ ﺇﻻ ﺃﻗﻞ ﻣﻦ ﺳﻨﺘﻴﻦ ﺍﻭ ﻧﺤﻮﺍﻟﺴﻨﺘﻴﻦ، ﺛﻢ ﺑﻌﺪﻫﺎ ﻗُﺒِﺾْ . ﻟﻬﺬﺍ ﻓﻼ ﻳُﻘَﺪَّﻡْ ﺃﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺎﺑﻌﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﺃﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ - ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ -.
Sedangkan Umar bin Abdul Aziz tidak ada keraguan, bahwa derajat beliau di bawah Muawiyah, dan pada pemerintahan Umar bin Abdul Aziz tidak terjadi kemajuan penyebaran (dakwah Islam dan wilayah khilafah). Beliau hanya pokus pada beberapa perkara, yaitu menyebarkan sunnah, jihad, merealisasikan hak dan keadilan di antara manusia, dan menghilangkan kezaliman. Akan tetapi perkaranya tidak setabil, sehingga beliau hanya hidup dalam kekuasaannya tidak lebih dari dua tahun atau kurang lebih dua tahun, kemudian setelah itu beliau wafat. Oleh karena itu, tidak ada seorangpun dari generasi tabi’in yang bisa diutamakan atas seseorang dari generasi sahabat rodhiyallohu ‘anhum… … …”

(Lihat: Shalih Ali al-Syaikh, Syarh al-Aqidah al-Thahawiyyah, juz 1, hal. 643-645, Maktabah Syamilah).

Bagi yang elergi dengan ulama wahhabi atau kitab wahhabi, maka "Unzhur maa qaala wa laa tanzhur man qaala /perhatikan apa yang dikatakannya dan jangan perhatikan siapa yang mengatakannya". Karena Alhaqq itu dari Allah, sedang siapa yang menyampaikannya hanyalah pelantara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...