Langsung ke konten utama

Kritik Khil-Mus (09) LOGIKA NGAWUR KHILMUS

Organisasi Khilafatul Muslimin Adalah Khilafah ‘Ala Minhajin Nubuwwah?

Kritik terbuka atas organisasi Khilafatul Muslimin, ke (09)

Ustadz Zulkifli Rahman (Amir Daulah Khilafatul Muslimin) ketika ditanya:
“Didalam hadist Nabi Saw yang diriwayatkan oleh Ahmad telah dinubuwahkan oleh Nabi Saw bahwa setelah Mulkan Jabariah akan kembali kepada fase Khilafah ‘ala minhajin Nubuwwah.
Yang ana tanyakan, bagaimana antum bisa yakin bahwa Khilafatul Muslimin yang antum perjuangkan ini adalah Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwah sebagai mana yang dinubuwahkan oleh Rasulullah Saw ?”.

Maka ia menjawab:
“Untuk menjawab pertanyaan antum ada baiknya kita kaji sirah Nabawiyah, kita lihat kehidupan Rasulullah Saw Ketika turun wahyu dari Allah Swt kepada Rasulullah maka orang-orang Quraisy merasa ragu apakah benar Muhammad adalah seorang Rasul yang diutus oleh Allah Swt? Apa benar Al Qur’an yang disampaikan oleh Muhammad ini adalah wahyu dari Allah? Mereka berprasangka jangan-jangan hanya akal-akalan nya Muhammad saja.
Maka untuk menjawab semua keraguan itu Allah turunkan Surat Al Baqarah ayat 23 :

“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah[31] satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar,”
[31] ayat Ini merupakan tantangan bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al Quran itu tidak dapat ditiru walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa Karena ia merupakan wahyu dari Allah kepada nabi Muhammad s.a.w.

Ini solusi dari Allah Swt kepada orang-orang yang ragu akan kebenaran Al Qur’an yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw, Allah “tantang” mereka. Allah tahu bahwa pasti mereka tidak akan mampu membuatnya sehingga mereka sampai benar-benar yakin kepada Al Qur’an yang merupakan kebenaran dari Allah Swt.

Begitu juga tentang Khilafatul Muslimin saat ini, kita meyakini kebenaran sesuai dalil yang sangat jelas yang ada didalam nash Al Qur’an dan As Sunnah kita tawarkan kepada seluruh ummat Islam untuk segera bersatu di wadah Al Jamaah / Khilafatul Muslimin ini.

Maka ketika mereka masih meragukan akan kebenaran dari Kekhalifahan Islam yang kita perjuangkan ini maka solusinya sebagaimana keterangan ayat diatas kita “tantang” mereka apakah ada Kekhalifahan Islam yang labih baik yang telah memaklumatkan Kekhalifahan selain Khilafatul Muslimin saat ini, agar kita siap bergabung dengan mereka untuk segera bersatu dan segera menegakan syari’at Islam dibuminya Allah Swt secara kaffah ... ...”.

JAWABAN SAYA:

Jawaban dari Ustadz Zulkifli Rahman bukan saja keliru, tetapi sangat ngawur, sesat dan menyesatkan, karena;

Pertama, perintah Rosululloh Saw agar kita beriltizam kepada Jama’atul Muslimiin, adalah perintah beriltizam kepada substansi dan fakta dari Jama’atul Muslimiin, bukan perintah membuat organisasi dengan nama Jama’atul Muslimiin, sedang substansi dan faktanya tetap sebagai organisasi, bahkan tergolong organisasi kecil. Begitu pula dengan perintah menegakkan khilafah, bukan perintah mendirikan organisasi dengan nama khilafah, lalu membai’at khalifah sebagai kepala organisasi, lalu khalifah itu menuntut untuk didengar dan ditaati, apalagi mengklaim sebagai khilafatun nubuwwah.

Kedua, substansi dan fakta Jama’atul Muslimiin, adalah bersatunya mayoritas kaum muslimin (sawad a’zham) di bawah naungan khilafah dan kepemimpinan seorang khalifah. Sedang substansi dan fakta khilafah adalah sistem pemerintahan yang memiliki wilayah kekuasaan dimana hukum-hukum yang diterapkannya adalah hukum-hukum Islam, dan keamanan di wilayahnya adalah keamanan dari kaum muslimiin sebagai bagian dari rakyatnya. Sedang Khilafatul Muslimin sama sekali tidak memiliki seperangkat hukum dan sistem, tidak memiliki wilayah dan rakyat sebagai tempat dan obyek untuk menerapkan hukum dan sistem, kecuali sebatas rumah, pekarangan, ladang dan warga organisasinya.

Ketiga, tantangan Allah Swt dalam Surat Al Baqarah ayat 23 kepada kaum kuffar agar mereka membuat satu surat saja yang semisal Alqur’an, adalah tantangan untuk membuat satu surat serta kandungan ayat-ayatnya yang semisal Alqur’an, bukan tantangan membuat nama surat dalam Alqur’an seperti “Albaqoroh” yang jumlah ayat dan hurufnya ada sekian dan sekian. Ini adalah pemahaman orang yang sangat bodoh bin bahlul. Apalagi antara kebenaran Alqur’an sebagai wahyu dari Allah Swt, dan antara kepalsuan organisasi Khilafatul Muslimin yang diklaim sebagai khilafah ‘alaa minhajin nubuwwah, keduanya sudah sangat nyata. Begitu pula tantangan dari Allah untuk membuat satu surat semisal Alqur’an dan tantangan dari organisasi khilmus untuk membuat khilafah semisal, juga sudah sangat nyata antara haq dan batilnya.

Keempat, tantangan untuk membuat kekhilafahan sebagaimana halnya organisasi Khilafatul Muslimin yang telah memiliki seorang khalifah yang dibai’at dan wajib dita’ati, adalah tantangan untuk melakukan maksiat kepada Alloh Swt dan Rosululloh Saw dengan membuat kepalsuan dan tipuan terhadap umat Islam atas nama jama’ah, khilafah, bai’at, mendengar dan ta’at. Ini adalah tantangan dari orang yang maksiat kepada orang yang ta’at agar ikut meksiat.

Kelima, kalau saja HT mau berkhianat kepada Allah Swt dan Rosululloh saw, dan mau menipu kaum muslimin dengan mengklaim khilafah, khalifah, bai’at, mendengar dan ta’at yang semuanya palsu karena berangkat dari sesuatu yang palsu, maka sejak dulu HT lebih bisa dan lebih mampu karena telah memiliki segalanya. Begitu pula berbagai organisasi seperti NU, Muhammadiyyah dll. jelas lebih bisa dan lebih mampu. Maka apa yang telah dilakukan oleh organisasi Khilafatul Muslimin hanyalah kebodohan dan keberanian untuk bermaksiat dengan membuat kepalsuan dan penipuan terhadap umat Islam.
Sedang tantangan kepada penipuan dan pemalsuan adalah hanya keluar dari orang-orang bodoh yang merasa bangga dgn kebodohannya, dan dari ahli maksiat yang berbangga dgn kemaksiatannya, lalu mereka menuduh orang-orang saleh yang berada dijalan yang lurus sebagai orang-orang yang salah dan tersesat. Betapa jauhnya mereka menyimpang dari jalan yang lurus.

Keenem, kalaupun sampai saat ini khilafah ‘alaa minhajin nubuwwah belum berdiri, ini bukan salah HT, karena menegakkan khilafah adalah fardlu atas kaum muslimiin, bukan fardlu atas HT. HT hanya berjuang dan berdakwah siang dan malam, mengajak kaum muslimiin agar mereka mau bersama-sama menegakkan khilafah. Meskipun khilafah belum tegak, tapi pejuangan dan dakwah HT tidak bisa dianggap gagal, apalagi kandas. HT telah sukses menyadarkan kaum muslimiin akan kewajiban besar ini. Coba saja tengok kebelakang, yaitu pada tahun 1983 M, dimana di negari ini baru ada seorang syabab HT. Lalu bandingkan dengan kondisi sekarang, hitung dengan perkiraan saja, sudah berapa ratus ribu dari kaum muslimin yang telah tersadarkan, lalu bersama HT berjuang dan berdakwah untuk menegakkan khilafah? Ini adalah keberhasilan besar yang tidak dapat diraih oleh organisasi manapun. Juga di belahan dunia yang lainnya. Wallohu a’lam.
(bersambung... ...)

Anda setuju, tinggalkan jejak dan sebar luaskan!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...