Langsung ke konten utama

HIZBUT TAHRIR QODARIYYAH? (05)

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

kalau ada yg mengatakan, bhw kalau akidah qodlo' dan qodar HT itu diambil dari falsafah Yunani, berarti HT menafikan/mengingkari qodlo' dan qodar yg datang dari Islam sprt dlm hadis Jibril, yakni hadis imam Muslim dari Umar ra, "..., dan kamu beriman kpd qodar, baik dan buruknya dari Alloh swt".

Maka jawabannya terbagi menjadi empat bagian:

Pertama, HT dlm akidah qodlo' dan qodarnya (yg mnjd rukun iman keenam) tdk mengambil dr hadis Muslim dr Umar ra di atas. Krn hadis itu hanya membicarakan qodar yg bermakna ilmu dan taqdir Alloh, atau shifat dan perbuatan (af'aal) Alloh. Krn ini, sebagian Ahlussunnah membicarakan qodlo' dan qodar dalam pembahasan shifat ilmu dan wahdaniyyah fil af'aal. Jadi terkait qodar pada hadis di atas, HT tdk menafikan atau mengingkarinya dan cukup memasukkannya kedlm bab shifat dan perbuatan Alloh yg trmsk akidah furu' (cabang) dari akidah ushul (pokok/pangkal) berupa iman kpd Alloh, dimana akidah furu' setiap kelompok boleh berbeda dlm menentukan dan merumuskannya.

Kedua, hadis itu di samping hadis ahad, jg kontradiksi dgn hadis yg lainnya yg membicarakan peristiwa dan obyek iman yg sama, sebagai berikut;

1) hadis: "Iman ialah Kamu beriman kpd Alloh, malaikat2-Nya, kitab2-Nya, rosul2-Nya, dan hari kemudian, dan kamu beriman kpd qodar baik dan buruknya". (HR Timidzi, Nasai, Muslim dan Abu Daud dr Ibnu Umar dr Umar ra). Hadis ini menyebut enam macam obyek iman.

2) hadis, "Iman ialah kamu beriman kpd Alloh, malaikat2-Nya, bertemu dgn-Nya, rosul2-Nya, dan kamu beriman kpd kebangkitan terakhir". (HR Ahmad, Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah dr Abu Hurairoh). Hadis ini hanya menyebut lima macam obyek iman yg berbeda.

3) hadis, "Iman ialah kamu beriman kpd Alloh, malaikat2-Nya, kitab2-Nya, rosul2-Nya, kamu beriman kpd surga, neraka dan mizan, kamu beriman kpd kebangkitan stlh mati, dan kamu beriman kpd qodar baik dan buruknya". (HR Ibnu Hibban dan Baihaki dlm Syu'ubul Iman dr Ibnu Umar dr Umar ra; lihat semuanya di Jami'ul Ahadits, 11/55, Syamilah 2). Hadis ini menyebut 9 mcm obyek iman. Dan hadis2 yg lainnya.

Ketiga, qodlo' dan qodar yg diperdebatkn oleh Mutakallimien adalah qodlo' dan qodar yg datang dr falsafah Yunani, dimana dlm menyikapi qodlo' dan qodar ini Mutakallimien terpecah menjadi 3 kelompok;

1) Ahlussunnah yg berpandangan bhw manusia memiliki kasbun ikhtiyari (usaha pilihan) dlm perbuatannya, dan dia akan dihisab dgn kasbun ikhtiyarinya.

2) Muktazilah yg berpandangan bhw manusia sendirilah yg menciptakan perbuatannya, dan manusia akan dihisab atas perbuatannya, krn manusialah yg tlh mewujudkn perbuatannya.

3) Jabriyyah yg berpandangan bhw hanya Alloh-lah Yang tlh menciptakn manusia dan perbuatannya. Manusia dipaksa untk berbuat dan tdk diberi pilihan sama sekali. Dan manusia laksana sehelai bulu di udara terbawa angin kemanapun pergi.

Jadi adanya teori kasbun ikhtiyari bagi Ahlussunnah adalah bukti bhw problemqodlo' dan qodar yg diperdebatkn oleh Mutakallimien adalah problem qodlo' dan qodar yg datang dr falsafah Yunani. Hanya saja mrk tlh mencampur-aduknya dgn qodlo' dan qodar yg datang dr Islam, dan dgn memakai dalil2 qodlo' dan qodar dr Islam. Sehingga bertambah ruwet, semrawut, dan carut-marut, dan setiap ulama tauhid (mutakallimien/asy'ariyyah) mendefinisikan qodlo' dan qodar dgn berbeda-beda. (fainsya Alloh masalah ini akan sy sampaikn pada tempatnya).

Keempat, rukun iman dlm Alqur'an. Alloh swt berfirman: "... Barang siapa yg kafir kpd Alloh, malaikat2-Nya, kitab2-Nya, rosul2-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya org itu tlh sesat sejauh-jauhnya". (QS Annisa' ayat 136).

Pada ayat ini Alloh hanya menyebutkan lima obyek iman yg dgn mengingkarinya seorang muslim menjadi kafir (sesat sejauh-jauhnya), yaitu; (beriman kpd) Alloh, malaikat2-Nya, kitab2-Nya, rosul2-Nya, dan hari kemudian. Jadi rukun iman (akidah ushul) yg secara langsung datang dari Islam dgn nash-nash yg qoth'i tsubut dan dadalah itu hanya ada lima. Tetapi qodlo' dan qadar yg datang dari Yunani, fakta dan maknanya diakui oleh Islam, dan layak dijadikan rukun iman. Inilah hikmah kenapa Nabi saw memisahkan obyek iman kpd qodar dari lima obyek iman sebelumnya, dgn sabdanya, "..., dan kamu beriman kpd qodar, baik dan buruknya dari Alloh".
Wallohu a'lamu bishshowwab...
(bersambung)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...