Langsung ke konten utama

HIZBUT TAHRIR QODARIYYAH? (06)

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

Masih trsisa satu mslh, yaitu pemahamn bhw pilihan itu sejatinya tdk ada, krn meskipun manusia punya pilihan, tapi pilihannya tlh ditakdirkn oleh Alloh. Atau scr lahir manusia punya pilihan, tapi scr batin manusia dipaksa. Sehingga ada yg brkata, "Kita merasa memilih padahal tdk, krn pilihan kita sbnrnya tlh ditakdirkn oleh Alloh swt."

JAWABAN:

Dari sisi manapun qodar tdk memaksa hamba melakukn atau meninggalkn perbuatan.
Pertama, dari sisi qodar yg dtg dr Islam, yaitu qodar dgn arti ilmu dan takdir Alloh.

1- Syaikh Taqiyyuddien Annabhani brkt: "Ilmu Alloh itu tdk memaksa hamba agar beramal, tapi Alloh mngerti bhw hamba akan beramal dgn pilihan sendiri, beramalnya tdk dipaksa oleh ilmu-Nya, dan pada ilmu yg azali tlh tetap bhw hamba akan beramal. Dan tdk lah ada tulisan di Lauh Mahfudz, kecuali ungkapan dr ilmu Alloh yg meliputi segala sesuatu. Jg kehendak Alloh tdk memaksa hamba beramal. Tapi hanya dtg dr sisi bhwsanya tdk trjadi pada kerajaan-Nya sesuatu yg tdk dikehendaki-Nya. Yakni tdk trjadi sesuatu di jagad ini dgn paksaan dari-Nya. Ketika hamba beramal, dan Alloh tdk mencegah dari padanya, dan tdk pula memaksanya kdpnya, tapi Alloh membiarkannya dgn pilihannya, mk perbuatan ini dgn kehendak dari-Nya, bkn paksaan dari-Nya. Dan yg terjadi hanyalah perbuatan hamba dgn pilihannya, dan kehendak Alloh yg tdk memaksa atas perbuatan hamba". (Nizhamul Islam, hal. 25, Syamilah 2).

2- Imam Abu Hanifah berkata: "Alloh tdk memaksa seorgpun dr makhluk-Nya agar kufur dan iman, dan tdk menciptakannya sebagai org mukmin dan org kafir, tapi Alloh menciptakn mrk sebagai kelompok individu, sdg iman dan kufur itu perbuatan hamba. Alloh mengerti org yg kafir dlm kondisi kafirnya, lalu ketika stlh itu ia beriman, mk Alloh mngerti sbagai org beriman dlm kondisi imannya, dan Alloh mencintainya, dgn tanpa berubah ilmu dan shifat-Nya. Semua perbuatan hamba, diam maupun gerak, pada dasarnya adlh usaha hamba, dan Alloh adlh Penciptanya. Dan semua perbuatan itu dgn kehendak, ilmu, qodlo' dan qodar-Nya". (Alfiqhu Al-Akbar, hal. 33, maktabah Alfurqon, 1999, al-Imaroh al-Arobiyyah, Syamilah 2).

3- Dan Imam Nawawi brkt: "Alkhatthobi brkt, "Banyak org menyangka, bhw arti qodlo' dan qodar adlh paksaan Alloh atas hamba agar berbuat dgn yg tlh ditentukan-Nya. Perkaranya tdk sprt dugaan mrk. Tapi artinya adlh berita mengenai dahulunya ilmu Alloh dgn perbuatan hamba yg keluar dr takdir-Nya, dan Dia tlh menciptakn yg baik dan yg buruknya ... Sdg qodlo' artinya adlh penciptaan, sprt firman-Nya, "Lalu Dia mengqodlo'nya menjadi tujuh langit dlm dua hari", yakni tlh menciptakannya". Aku berkata, sungguh banyak sekali dalil2 qoth'i dr Alkitab, Assunnah, Ijmak sahabat dan ahlul halli wal aqdi dr salaf dan kholaf, yg menetapkan qodar Alloh. Dan banyak ulama menyusun kitab trkait qodar, diantara susunan trbaik dan paling berfaedah adlh kitabnya Alhafiedz Alfaqieh Abu Bakar Albaihaqi. Dan para pemuka kami dr Mutakallimien tlh menetapkn dan memperbaiki hal itu dgn dalil2 qoth'i, baik sam'i maupun aqli". (Syarh Annawawi 'ala Muslim, 1/70, Syamilah 2).

Kedua, dari sisi qodar yg dtg dr peradaban Yunani, yaitu qodar dgn arti "karakter trtentu yg diciptakn Alloh pada segala sesuatu, naluri dan kebutuhan jasmani pada diri manusia". Sprt tangan punya karakter bisa bergerak, mata bisa melihat, telinga bisa mendengar, dan seterusnya. Kita memakai tangan, mata dan telinga untk kebaikan atau keburukan, adlh pilihan kita, bkn paksaan qodar. "krn manusia diberi pilihan dlm melakukan atau meninggalkn perbuatan, dgn pemberian Alloh berupa akal yg cerdas tempat bergantungnya kewajiban syara'. Oleh krnnya, Alloh menjadikn pahala bagi hamba atas perbuatan baiknya, krn akalnya tlh memilih melakukan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Dan menjadikn siksa bagi hamba atas perbuatan buruknya, krn akalnya tlh memilih menyalahi perintah-Nya dan mengerjakn larangan-Nya, dgn memenuhi ajakan naluri dan kebutuhan jasmani tdk sesuai yg diperintahkn oleh-Nya. Dan balasan perbuatannya adlh haq dan adil, krn ia tlh mmilih berbuat dan tdk dipaksa berbuat ...". (Nizhomul Islam, hal. 24, Syamilah 2).

PENUTUP

Hikmah mengimani qodlo' dan qodar, baik yg dtg dr Islam maupun dr Yunani, adlh mngajak hamba melakukn kebaikn dan menjauhi keburukn, ketika hamba mengerti bhw Alloh trs mengawasinya dan akan menghisabnya, dan Alloh tlh menjadikn baginya pilihan melakukn dan meninggalkn perbuatan. Ketika hamba tdk pandai2 menggunakn pilihannya, mk kerusakn dan azab yg berat akan menimpanya. Sebab itu, kita menemukn hamba mukmin yg jujur dan memahami hakekat qodlo' dan qodar, yg mngerti hakekat nikmat akal dan pilihan pemberian Alloh, kita menemukannya sangat muroqobah dan takut kpd Alloh. Ia melaksanakn perintah Alloh dan mnjauhi larangan-Nya, krn takut azab-Nya, mengharap surga-Nya, dan cinta mencari yg lebih besar dr semuanya, yaitu ridlo-Nya. (lihat; Nizhomul Islam, hal. 25). Wallohu a'lam bishshawwab. Selesai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...