Langsung ke konten utama

Kritik Khil-Mus (10) HARUS MEMAHAMI PERINTAH SYARA'

KRITIK TERBUKA ATAS ORGANISASI KHILAFATUL MUSLIMIIN (10)

Bamillaahir Rohmaanir Rohiim

Perintah Allah swt dan Rasulullah saw kepada kita agar kita iltizam kepada sesuatu adalah perintah agar kita iltizam kepada hakekat sesuatu, bukan perintah agar kita memakai nama sesuatu.

Perintah Allah swt dan Rasulullah saw agar kita iltizam kepada Jama'atul Muslimiin dan Imamnya adalah perintah agar kita iltizam kepada hakekat Jama'atul Muslimiin, yaitu kaum muslimiin di seluruh dunia yang bersatu di bawah kepemimpinan seorang imam, dan perintah iltizam kepada hakekat Imam, yaitu khalifah sebagai pemimpin kaum muslimiin di seluruh dunia dengan baiat, mendengar dan taat kepadanya. Bukan perintah agar kita mendirikan organisasi dengan nama Jama'atul Muslimiin dan kepala organisasinya diberi nama imam, khalifah atau amirul mu'miniin.

Perintah Allah swt dan Rasulullah saw agar kita menegakkan khilafah dan membai'at seorang khalifah, adalah perintah agar kita menegakkan hakekat khilafah, yaitu kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimiin di seluruh dunia, dan membai'at hakekat khalifah, yaitu pemimpin umum bagi seluruh kaum muslimiin di seluruh dunia dan bisa disebut sebagai Imam A'zham. Bukan perintah agar kita mendirikan organisasi dengan nama khilafatul muslimin dan kepala organisasinya diberi nama khalifah yang dibai'at, didengar dan dita'ati layaknya khalifah syar'i yang hakiki.

Perintah Allah swt dan Rasulullah saw agar kita menjadi Hizbullah, adalah perintah agar kita benar-benar menjadi bagian dari hakekat Hizbullah, yaitu kaum muslimin yang menolong dan menyebarkan dien (agama) Allah swt dengan dakwah dan jihad. Bukan perintah agar kita mendirikan organisasi dengan nama Hizbullah.

Perintah Allah swt dan Rasulullah saw agar kita iltizam kepada Jama'ah, Sawad A'zham atau Ahlussunnah Waljama'ah, adalah perintah agar kita iltizam kepada hakekat Jama'ah, Sawad A'zham atau Ahlussunnah Waljama'ah, yaitu siapa saja orang muslim yang berpegang teguh (mengimani, mengamalkan dan mendakwahkan) kepada Sunnah Rasulullah saw dan Sunnah Sahabat Alkhulafa' Arrosyidiin Almahdiyyiin. Bukan perintah agar kita mendirikan organisasi dengan nama Jama'ah, Sawad A'zham atau Ahlussunnah Waljama'ah.

Sebagaimana perintah Allah swt dan Rasulullah saw agar kita Islam, Iman, ihsan, khusyuk dan ikhlash, adalah perintah agar kita benar-benar mengerjakan hakekat islam, iman, ihsan, khusyuk dan ikhlash, bukan perintah agar kita memakai nama muslim, mukmin, muhsin, khasyik dan mukhlish.

Sebagaimana perintah Allah swt dan Rasulullah saw agar kita mengerjakan shalat, zakat, puasa dan haji, adalah perintah agar kita mengerjakan hakekat shalat, zakat, puasa dan haji, bukan perintah agar kita memakai nama mushalli, muzakki, shaim dan haji.

BUKAN HANYA MEMAKAI NAMA, TETAPI MEMALSUKAN, MENIPU DAN MENYESATKAN!

Justru dengan memakai nama-nama syara' dengan tanpa adanya hakekat dari padanya, sangat berpotensi terhadap pemalsuan, penipuan dan penyesatan terhadap kaum muslimiin, serta menjauhkan mereka dari perintah syara' terkait hakekat dari nama-nama tersebut. Inilah yang selama ini telah diperankan oleh organisasi Hizbullah, Jama'atul Muslimin, Khilafatul Muslimin dan berbagai kelompok dan organisasi yang mengklaim sebagai Ahlussunnah Waljama'ah.

Anda setuju tinggalkan jejak dan sebarluaskan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...