Langsung ke konten utama

Kritik Khil-Mus (02): FAKTA DAULAH ISLAMIYYAH PERTAMA DI MADINAH

Kritik terbuka atas Jama'ah Khilafatul Muslimin, ke (02)

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim

Tahqiiqul manath atau pendalaman terhadap fakta sebagai obyek diterapkannya status hukum terhadapnya adalah unshur yang sangat urgen agar penerapan hukum itu tepat pada sasarannya dan tidak terjadi kezaliman yang sesat menyesatkan, karena menetapkan hukum tidak pada faktanya adalah kezaliman, sebagaimana menetapkan hukum halalnya kambing (hewan yg halal) terhadap babi (hewan yg haram).

Inilah yg tengah terjadi pada organisasi Khilafatul Muslimin yg menerapkan hukum khilafah sebagai daulah islamiyah dgn seperangkat fikroh dan metodenya terhadap organisasinya. Kemudian organisasi ini mengklaim sebagai daulah khilafah (sistem pemerintahan Islam) yg katanya mengikuti sunnah Rosulullah Saw dlm menegakkan daulah di Madinah Munawwaroh.

FAKTA DAULAH MADINAH

Dengan meneliti fakta daulah islamiyyah yg ditegakkan oleh Rosulullah Saw di Madinah, kita menemukan adanya empat fakta:

Pertama, kekuasaan di negeri tersebut adalah kekuasaan yang berdaulat yang hanya bersandar kepada kaum muslimiin, tidak kepada negara kafir atau pengaruh orang kafir.

Kedua, keamanan kaum muslimiin di negeri itu adalah dgn keamanan Islam, tidak dgn keamanan kufur. Artinya perlindungan negeri itu, baik di dalam dan luar negerinya, adalah perlindungan Islam, yakni dari kekuatan kaum muslimiin sebagai kekuatan Islam murni.

Ketiga, negeri itu langsung memulai menerapkan Islam secara sempurna, revolusi dan menyeluruh, dan beraktifitas mengemban dakwah Islam.

Keempat, kepala negara yang dibaiat, yaitu Rosulullah Swt telah memenuhi syarat - syarat sahnya sebagai kepala negara.

Kemudian keempat fakta daulah Madinah tersebut menjadi syarat sahnya suatu negeri menjadi daulah khilafah, dengan mengganti redaksi fakta keempat dan berbunyi;

Keempat, khalifah yang dibaiat di negeri itu telah memenuhi syarat - syarat sahnya khilafah, meskipun tdk memenuhi syarat syarat keutamaan (afdlaliyah), karena yang dinilah adalah syarat - syarat sah (in'iqad).

Dengan menghadapkan empat fakta diatas terhadap fakta organisasi Khilafatul Muslimin pimpinan Ust. Abdul Qadir Hasan Baraja yg diklaim sebagai khalifahnya, maka tdk ada satu faktapun yang bisa diterapkan terhadapnya. Meskipun ada kemungkinan bisa masuknya fakta keempat, tetapi telah tertutup, krn dgn menerima (mengklaim) sebagai khalifah dan dgn menerima/ mengambil baiat dari para anggotanya, juga dgn menerapkan konsekuensi baiat yaitu kewajiban mendengar dan taat dari yang membaiat, maka dia Ust. Abdul Qadir Hasan Baraja telah melakukan kezaliman dan penipuan, sehingga telah kehilangan shifat 'adalah/ adil salah satu syarat sahnya khalifah.

EMPAT FAKTA DAULAH ISLAMIYAH MADINAH ADALAH SUNNAH ROSULULLAH SAW DAN SUNNAH ALKHULAFAA' ARROSYIDIIN ALMAHDIYYIN YANG KITA DIPERINTAHKAN AGAR BERPEGANG TEGUH DENGANNYA

Wallahu a'lam . . .

(bersambung . . .)

Anda setuju, tinggalkan jejak dan sebarluaskan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...