Langsung ke konten utama

Menjawab Logika Ngawur Anshari Dahlan


Anshori Dahlan:
عليكم بالجماعة أي المنتظمة بنصب الإمامة ( وإياكم والفرقة أي احذروا مفارقتها ما أمكن ، وروى مسلم في صحيحه عن أبي هريرة مرفوعا :من خرج من الطاعة وفارق الجماعة فمات مات ميتة جاهلية الحديث ، روى الشيخان عن حذيفة في أثناء حديث : تلزم جماعة المسلمين وإمامهم ، قلت : فإن لم يكن لهم جماعة ولا إمام ؟ قال : فاعتزل تلك الفرق ص: 321 ] كلها ، ولو أن تعض بأصل شجرة حتى يدركك الموت وأنت على ذلك ، قال الحافظ قوله : تلزم جماعة المسلمين وإمامهم أي أميرهم ، زاد في رواية أبي الأسود تسمع وتطيع وإن ضرب ظهرك وأخذ مالك ، وكذا في روايةخالد بن سبيع عند الطبراني فإن رأيت خليفة فالزمه وإن ضرب ظهرك فإن لم يكن خليفة فالهرب ، وقال الطبري اختلف في هذا الأمر وفي الجماعة ، فقال قوم هو للوجوب ، والجماعة السواد الأعظم ، ثم ساق محمد بن سيرين عن أبي مسعود أنه وصى من سأله لما قتل عثمان عليك بالجماعة ، فإن الله لم يكن ليجمع أمة محمد على ضلالة ، وقال قوم : المراد بالجماعة الصحابة دون من بعدهم ، وقال قوم : المراد بهم أهل العلم لأن الله جعلهم حجة على الخلق والناس تبع لهم في أمر الدين ، قال الطبري والصواب أن المراد من الخبر لزوم الجماعة الذين في طاعة من اجتمعوا على تأميره ، فمن نكث بيعته خرج عن الجماعة ، قال : وفي الحديث أنه متى لم يكن للناس إمام فافترق الناس أحزابا فلا يتبع أحدا في الفرقة ويعتزل الجميع إن استطاع ذلك خشية من الوقوع في الشر ، وعلى ذلك يتنزل ما جاء في سائر الأحاديث ، وبه يجمع بين ما ظاهره الاختلاف منها انتهى
 Perhatikan Penggalan Hadits Ini
PERHATIKAN!
Jika mendirika khilafah sesudah tak adanya itu merupakan kewajiban, niscaya Nabi takkan menyuruh Hudzaifah ketika tak ada pemimpin (khilafah) untuk uzlah, pasti beliau akan berkata: "JIKA BEGITU, ENGKAU HARUS MENGUSAHAKAN BERDIRINYA KHILAFAH". Ini sungguh dalil yg sangat jelas, jika anda tak terlalu fanatik.... Sementara Hizbut tahrir mengatakan orang yg tak mendukung khilafah itu berdosa. Padahal Nabi sendiri malah menyuruh untuk mengasingkan diri, bukan mengusahakan berdirinya khilafah... Mana yg lebih utama untuk ditaati, HTI atau Nabi?
Lihat Terjemahan
Suka · 23 · Balas · Hapus ·
Laporkan · 22 Juli 2013
3 balasan

Anshori Dahlan
Ayo Bayu Arachman tanggapi kalau antum bisa dan jantan, bisanya cuman nyampah diinbox, diinboxpun tanggapannya disuruh nunggu terbitnya buku,!!! Mau jualan telor puyuh ya.?????
Suka · 9 · Balas · Hapus ·
Laporkan · 22 Juli 2013

JAWABANKU:
Pengambilan hukum diatas jelas ngawur, sesat dan menyesatkan. Karena:
1. Menetapkan hukum hanya memakai satu hadis atau satu ayat, padahal masih banyak hadis atau ayat yg membicarakan topik yg sama, adalah indikasi kebodohan dan kesesatan.
2. Hadis diatas hanya anjuran agar menjauhi kelompok2 yg menyeru kpd pintu2 Jahannam.
3. Hadis tersebut bukan dalil wajibnya menegakkan khilafah. Krn terkait kewajiban menegakkan khilafah sdh ada dalil2nya yg sangat lengkap.
4. Hadis tersebut berbicara ketika sdh tdk ada jama'ah dan imam jama'ah... Sdg fakta sekarang sdh ada jama'ah yg berdakwah kpd syariah dan khilafah.
5. Kelompok2 yg menyeru kpd neraka adalah kelompok2 bid'ah, syirik dan khurafat, termasuk partai2 sekular yg menghalangi dakwah kpd penerapan syariah dan sistem khilafah untk mewujudkan jama'ah muslimin dan imamnya.
6. Faktanya yg dijauhi oleh Aswaja sekular adalah menjauhi kelompok dakwah syariah dan khilafah, dan mrk justru mendekat kpd kelompok2 yg menyeru kpm bid'ah, syirik dan khurafat plus takhayul.
7. Seharusnya ia berkata, Nabi Saw hanya memerintahkan agar menjauhi kelompok2 yg menyeru kpd pintu2 jahannam, tdk menjauhi kelompok2 yg menyeru kpd pintu2 surga, dan juga Nabi tdk melarang mendirikan jama'ah yg menyeru kpdnya.
Anda setuju, tinggalkan jejak dan sebarluaskan! Bila perlu, bagikan ke yang bersangkutan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...