Langsung ke konten utama

Khilafah Adalah Sistem Pemerintahan Yang Diridhai Allah


Diantara oknum Aswaja sekular ada yg berkata:
"Saya Tegaskan, Jika memang benar-benar semua bagian sistem yang digunakan oleh para khalifah itu berasal dari Islam sendiri, tentu kita pasti bisa menemukan di dalam Al- Qur’an dan Al-Hadits, bahwa sistem pemerintahan yang diridahi Allah SWT itu bagaimana, serta tata cara pemilihan khalifah seperti apa. Ternyata keterangan itu, tidak kita temukan, yang ada hanya hasil ijtihad para ulama atau interpretasi dari teks Al- Qur’an ataupun as-Sunnah bukan teks itu sendiri yang bisa saja masih interpretible. Jika memang ada teks Al- Qur’an dan Al- Hadist yang menerangkan model khilafah mendunia tolong ditunjukkan!".
Tanggapan:
Pertama, untuk mengetahui bhw suatu sistem pemerintahan (khilafah) itu diridlai Allah atau tidak, maka kembali kepada pertanyaan, apakah suatu sistem
Pemerintahan itu diperintahkan oleh Allah atau tidak? Ketika sistem itu diperintahkan, maka juga kembali kepada pertanyaan, apakah diperintahkan oleh Allah di dalam Alqur'an dan Assunnah, atau di salah satu dari keduanya? Dan ketika benar diperintahkan, maka juga kembali kepada pertanyaan, apakah perintah itu secara sharih atau secara dalalah atau mafhum, lalu ditetapkan hukum akan kewajibannya melalui ijtihad yg syar'i.
Kedua, ketika keberadaan suatu sistem telah ditetapkan kewajibanya melalui salah satu dari yg disebut di poin kesatu, maka sah dikatakan bhw sistem itu diridlai Allah Swt., karena termasuk yg diperintahkan oleh-Nya. Dan Allah ridla ketika perintahnya diamalkan oleh hamba2-Nya, dan murka ketika larangan-Nya dikanggar oleh hamba2-Nya.
Ketiga, keberadaan dan kewajiban sistem khilafah, di samping telah diperintahkan di dalam Alqur'an dan Assunnah, juga diantara dalil syar'inya adalah Ijmak Sahabat RA, dan Ijmak sahabat adalah dalil terkuat, karena merekalah yg paling mengetahui dgn Alqur'an dan Assunnah, sehingga ijmaknya tdk akan pernah menyalahi Alqur'an dan Assunnah.
Keempat, khilafah adalah sistem yg mendunia, bahkan pernah menguasai 2/3 dunia. Karena, a) term imamah uzhmaa atau imam a'zham yg keberadaannya tdk dapat diingkari kecuali oleh orang yg sangat bodoh dgn kitab2 fikih, baik klasik atau kontemporer, adalah imam bagi kaum muslimin di seluruh dunia, dan b) melalui hadis imam Muslim yg menyatakan bhw, "Ketika dibaiat dua orang khalifah, maka bunuhlah khalifah terakhir dari keduanya", Assunnah memerintahkan agar kaum muslimin diseluruh dunia hanya memiliki satu khalifah dan haram memiliki dua khalifah atau lebih, dan c) khalifah adalah kepala negara sistem khilafah. Dengan demikian, khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yg mendunia dan menguasai dunia.
Kelima, sedangkan perbedaan pemilihan dan pengangkatan para khalifah pasca wafatnya Rasulullah Saw., maka yg berbeda hanyalah teknis dan mekanismenya. Sedangkan metode/ thariqahnya tetap dan baku dan tdk pernah berubah, yaitu baiat. Inilah yg tdk dipahami oleh Aswaja Sekular.
Adapun dalil-dalil yg menunjukkan wajibnya menegakkan sistem khilafah, baik dari Alqur'an, Assunnah, Ijmak sahabat dan qias syar'i, semuanya sdh dijelaskan dgn rinci, oleh HT atau oleh para syabab HT. Dan di bawah adalah bagian terkecilnya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...