BUKTI BAHWA MUAWIYAH ADALAH KHALIFAH YANG HAQ
Bismillahir Rohmaanir Rohiim
Tulisan semacam ini terus saya angkat untuk menyingkap kekeliruan paham sesat, yaitu paham yang hanya memakai dalil satu ayat atau satu hadits (seperti hadits terkait bahwa khilafah 30 tahun) dan membuang ayat atau hadits-hadits yang lain terkait khilafah dan khalifah. Tujuan mereka hanyalah untuk membatalkan sistem khilafah yang selama ini terus diperjuangkan oleh Hizbut Tahrir (HTI). Mereka tidak menyadari bahwa khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yang memuat kumpulan dalil - dalil syara' dari puluhan ayat Alqur'an, hadits, ijmak, qiyas serta kaedah-kaedah syara' yang lain. Sebagaimana shalat adalah sistem ubudiyah yang memuat kumpulan dalil-dalil syara'. Oleh karenanya, menggunakan hanya satu dalil hadits untuk menolak kewajiban khilafah (seperti hadits terkait bahwa khilafah 30 tahun) atau satu dalil hadits untuk menolak kewajiban shalat (seperti hadits "tidak ada shalat bagi tetangga masjid kecuali di masjid") adalah kesesatan yang nyata.
Imam Ibnu Hajar al-Haitami RH berkata:
ﻭﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﺍﻟﺸﺮﻋﻴﺔ ﻭﻫﻲ ﺻﺤﺔﺧﻼﻓﺔ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ﻭﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﺄﻣﻮﺭ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻭﺗﺼﺮﻓﻪ ﻓﻴﻬﺎ ﺑﺴﺎﺋﺮ ﻣﺎ ﺗﻘﺘﻀﻴﻪ ﺍﻟﺨﻼﻓﺔ ﻣﺘﺮﺗﺒﺔ ﻋلى ذلك ﺍﻟﺼﻠﺢ ﻓﺎﻟﺤﻖ ﺛﺒﻮﺕ ﺍﻟﺨﻼﻓﺔ ﻟﻤﻌﺎﻭﻳﺔ ﻣﻦ ﺣﻴﻨﺌﺬ ﻭﺃﻧﻪ ﺑﻌﺪ ﺫﻟﻚ ﺧﻠﻴﻔﺔ ﺣﻖ ﻭﺇﻣﺎﻡ ﺻﺪﻕ ﻛيف ﻮﻗﺪ ﺃﺧﺮﺝ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﺣﺴﻨﻪ عن عبد ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻋﻤﻴﺮﺓ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﻲ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﻟﻤﻌﺎﻭﻳﺔ ﺍﻟﻠﻬﻢ اجعله ﻬﺎﺩﻳﺎ ﻣﻬﺪﻳﺎ .
“Bahwa hal tersebut (turunnya Hasan bin Ali RA dari kekhalifahan) adalah faedah syara’, yaitu sahnya kekhilafahan Muawiyah. Sedang tindakan Muawiyah terhadap pengaturan urusankaum muslim dengan semua tuntutan khilafah adalah konsekuensi dari perdamaian tersebut. Pendapat yang hak adalah tetapnya kekhilafahan Muawiyah sejak peristiwa itu,dan setelah itu beliau adalah khalifah yang hak dan imam yang benar. Bagaimana tidak? Imam Turmudzi benar-benar mengeluarkan dan menghasankan hadits dari Abdurrahman bin Abu ‘Amirah al-Shahabi dari Nabi SAW, bahwa beliau pernah mendoakan Muawiyah: “Ya Alloh, jadikanlah dia orang yang memberi petunjuk dan yang mendapat petunjuk”.
(Dan hadits:)
ﻭﺃﺧﺮﺝ ﺃﺣﻤﺪ ﻓﻲ ﻣﺴﻨﺪﻩ ﻋﻦ ﺍﻟﻌﺮﺑﺎض ﺒﻦ ﺳﺎﺭﻳﺔ، ﻗﺎﻝ : ﺳﻤﻌﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻋﻠﻢ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻭﺍﻟﺤﺴﺎﺏ ﻭﻗﻪ ﺍﻟﻌﺬﺍﺏ .
Dan Imam Ahmad dalam kitab Musnadnya mengeluarkan hadits dari ‘Irbadl bin Sariyah, ia berkata:“Aku mendengar Rasululloh SAW berdoa: “Ya Alloh, ajarkan kepada Muawiyah al-Kitab dan hisab, dan jagalah ia dari azab neraka”.
(Dan hadits:)
ﻭﺃﺧﺮﺝ ﺍﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺷﻴﺒﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺼﻨﻒ ﻭﺍﻟﻄﺒﺮﺍني في اﻟﻜﺒﻴﺮ ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﻴﺮ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ﻣﺎ ﺯﻟﺖ ﺃﻃﻤﻊ ﻓﻲ ﺍﻟﺨﻼﻓﺔ ﻣﻨﺬ ﻗﺎﻝ لي رﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺎ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ﺇﺫﺍ ﻣﻠﻜﺖ ﻓﺄﺣﺴﻦ .
Dan Ibnu Abi Syaibah dalam kitan al-Mushannaf dan Thabrani dalam kitab Mu’jam Kabiir mengeluarkan hadits dari Abdul Malik bin Umair, ia berkata: “Muawiyah berkata:“Aku selalu menginginkan khilafah sejak Rasululloh SAW bersabda kepadaku:“Wahai Muawiyah, apabila kamu berkuasa, maka berbuat baiklah”.
(Penjelasan selanjutnya:)
ﻓﺘﺄﻣﻞ ﺩﻋﺎﺀ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﻟﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﺪيث اﻷﻭﻝ ﺑﺄﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺠﻌﻠﻪ ﻫﺎﺩﻳﺎ ﻣﻬﺪﻳﺎ ﻭﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﻛﻤﺎ ﻋﻠﻤﺖ ﻓﻬﻮ ﻣﻤﺎ ﻳﺤﺘﺞ ﺑﻪ ﻋﻠﻰ ﻓﻀﻞ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔﻭﺃﻧﻪ ﻻ ﺫﻡ ﻳﻠﺤﻘﻪ ﺑﺘﻠﻚ ﺍﻟﺤﺮﻭﺏ ﻟﻤﺎ ﻋﻠﻤﺖ ﺃﻧﻬﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﻣﺒﻨﻴﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﺟﺘﻬﺎﺩ ﻭﺃﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ له ﺈﻻ ﺃﺟﺮ ﻭﺍﺣﺪ ﻷﻥ ﺍﻟﻤﺠﺘﻬﺪ ﺇﺫﺍ ﺃﺧﻄﺄ ﻻ ﻣﻼﻡ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻻ ﺫﻡ ﻳﻠﺤﻘﻪ ﺑﺴﺒﺐ ﺫﻟﻚ ﻷﻧﻪ ﻣﻌﺬﻭﺭﻭﻟﺬﺍ ﻛﺘﺐ ﻟﻪ ﺃﺟﺮ . ﻭﻣﻤﺎ ﻳﺪﻝ ﻟﻔﻀﻠﻪ ﺃﻳﻀﺎ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﺑﺄﻥ ﻳﻌﻠﻢ ﺫﻟﻚ ﻭﻳﻮﻗﻰ ﺍﻟﻌﺬﺍﺏ ﻭﻻ ﺷﻚ ﺃﻥ ﺩﻋﺎﺀﻩ ﻣﺴﺘﺠﺎﺏ ﻓﻌﻠﻤﻨﺎ ﻣﻨﻪ ﺃﻧﻪ ﻻﻋﻘﺎﺏ ﻋﻠﻰ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ﻓﻴﻤﺎ ﻓﻌﻞ ﻣﻦ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺤﺮﻭﺏ ﺑﻞ ﻟﻪ ﺍﻷﺟﺮ .
Maka renungilah doa Nabi SAW untuk Muawiyah pada hadits pertama, bahwa Alloh menjadikannya orang yang memberi petunjuk dan yang mendapat petunjuk. Hadits itu hasan sebagaimana telah kamu ketahui, maka hadits itu bisa menjadi hujah atas keutamaan Muawiyah. Dan bahwasanya tidak ada celaan pada Muawiyah sebab peperangan yang terjadi, karena telah kamu ketahui, bahwa peperangan tersebut dibangun di atas ijtihad, dan bahwa Muawiyah tidak memiliki kecuali satu pahala. Karena ketika mujtahid itu salah, maka tidak ada dosa dan tidak pula ada celaan terhadapnya sebab kesalahan itu, karena ia dimaapkan, dan karenanya ditulis pahala baginya. Dan termasuk yang menunjukkan keutamaan Muawiyah juga doa pada hadits kedua, bahwa ia mendapat ilmu tentang al-Kitab dan hisab dan terjaga dari azab neraka. Dan tidak ada keraguan, bahwa doa Nabi SAW itu diijabah. Oleh karenanya, kami mengerti dari doa itu, bahwasanya tidak ada sanksi atas Muawiyah terkait peperangan yang ia lakukan, tetapi ia mendapat pahala”.
(Lihat: Abul Abbas Ahmad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali Ibnu Hajar al-Haitami, al-Showa’iq al-Muhriqoh ‘ala Ahli al-Rofdl wa al-Dlolal wa al-Zindiqoh , juz 2, hal. 625, 626, 627, Muassasah al-Risalah Berut, cetakan ke 1, tahqiq Abdurrohman bin Abdulloh al-Turki dan Kamil Muhammad al-Kharroth, Maktabah Syamilah).
KESIMPULAN:
1. Muawiyah adalah Khalifah yang hak dan Imam yang benar.
2. Muawiyah adalah khalifah yang memberi petunjuk ( Haadiy) dan yang mendapat petunjuk ( Mahdiy). Ini seperti ungkapan hadits “al-Khulafa’al-Raasyidiin al-Mahdiyyiin” (para khalifah yang cerdas/memberi petunjuk dan mendapat petunjuk).
3. Karena itu, sistem pemerintahan yang dijalankan oleh Muawiyah adalah sistem Khilafah, bukan sistem kerajaan (mulkiyyah).
ITULAH PAHAM ASWAJA YANG DIWAKILI OLEH IBNU HAJAR HAITAMI.
SEDANGKAN PAHAM YANG BERLAWANAN DENGANNYA ADALAH PAHAM SYIAH EKSTRIM, SESAT DAN ZINDIQ.
Komentar
Posting Komentar