Langsung ke konten utama

PERNYATAAN ULAMA TENTANG WAJIBNYA MENEGAKKAN KHILAFAH

BismillaahirRohmaanirRohiim

Disini akan saya kemukakan berikut teks asli Arabnya, tujuannya untuk melenyapkan kesalah pahaman dari sebagian orang yang panatik dengan bahasa Arab, karena ada yang menyangka bahwa terjemahan itu mengada-ada.

Dr Mahmud al-Khalidi rh berkata:
اتفق المسلمون جميعا على وجوب الإمامة. وأن نصب خليفة يتولى رعاية شؤون المسلمين فرض، ليقيم الحدود، ويرفع راية الجهاد، ويحمل الدعوة الإسلامية إلى العالم، وأن يقوم بتطبيق الأحكام، ويصدر القوانين والدستور، ولم يخالف في ذلك أحد يعتد برأيه. فجميع أهل السنة، وجميع الشيعة، والخوارج ما عدا النجدات، والمعتزلة ما عدا الأصم وهشام الفوطي، يرون أنه لا بد للناس من إمام، وأن نصبه واجب.{قواعد نظام الحكم في الإسلام، ص 237.}
“Semua kaum muslim telah sepakat atas kewajiban imamah (khilafah), dan bahwa mengangkat seorang khalifah yang mengatur urusan kaum muslim adalah fardhu, untuk menegakkan hudud, mengangkat bendera jihad, mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia, melaksanakan penerapan hukum-hukum syariat, dan membuat UUD dan undang-undang yang lain, dan tidak ada seorangpun yang pendapatnya diperhitungkan yang manyalahi hal itu. Maka semua Ahlussunnah, semua Syiah, Khawarij selain sekte Najdah, Muktazilah selain al-’Asham dan Hisyam al-Futhi, mereka semua berpendapat bahwa manusia harus memiliki seorang imam, dan bahwa mengangkat imam adalah wajib”.

Al-Ijiy dalam “al-Mawaqif” dan al-Jarjaniy dalam Syarahnya berkata:
إنه توافر إجماع المسلمين فى الصدر الأول بعد وفاة النبي صلى الله عليه وسلم على امتناع خلو الوقت من إمام حتى قال أبو بكر رضي الله عنه فى خطبته المشهورة حين وفاته عليه الصلاة والسلام: ألا إن محمدا قد مات ولا بد  لهذا الدين من يقوم به. فبادر الكل إلى قبوله وتركوا له أهم الأشياء وهو دفن رسول الله صلى الله عليه وسلم ولم يزل الناس على ذلك فى كل عصر إلى زماننا هذا من نصب إمام متبع فى كل عصر.
“Sesungguhnya pada generasi pertama setelah Nabi SAW wafat ijmak kaum muslim telah sempurna atas tercegahnya kekosongan masa dari seorang imam, sampai-sampai Abu Bakar RA dalam khathbahnya yang terkenal ketika Nabi SAW wafat berkata: “Ingat bahwa Muhammad benar-benar telah mati, dan harus ada orang yang menegakkan agama ini!”. Lalu semua yang hadir bersegera menerima perkataannya dan meninggalkan perkara yang paling penting, yaitu pengebumian jenazah Rasulullah SAW. Dan manusia pada setiap masa sampai masa kami ini tidak pernah berhenti atas hal tersebut, yaitu dari mengangkat seorang imam yang diiukuti pada setiap masa”.

Ibnu Hazem rh berkata:
اتفق جميع أهل السنة وجميع المرجئة وجميع الشيعة وجميع الخوارج على وجوب الإمامة وأن الأمة واجب عليها الإنقياد لإمام عادل يقيم فيهم أحكام الله ويسوسهم بأحكام الشريعة التي أتى بها رسول الله صلى الله عليه وسلم حاشا النجدات من الخوارج فإنهم قالوا لا يلزم الناس فرض الإمامة وإنما عليهم أن يتعاطوا الحق بينهم ...{ الملل والأهواء والنحل، الجزء الرابع، ص: 87}.
“Semua Ahlussunnah, semua Murjiah, semua Syiah dan semua Khawarij telah sepakat atas wajibnya imamah (khilafah), dan bahwa umat wajib tunduk kepada imam yang adil, yang menegakkan hukum-hukum Allah pada mereka, dan yang memimpin mereka dengan hukum-hukum syariat yang telah dibawa oleh Rasulullah SAW, selain sekte Najdah dari Khawarij, karena mereka berkata, kewajiban imamah itu tidak mengikat manusia, dan manusia hanya wajib menjalankan hak di antara mereka…”.

Dan Sayyid Muhammad Amin rh berkata:
واتفق الأئمة الأربعة  على أن الإمامة فرض وأنه لا بد للمسلمين من إمام يقيم شعائر الدين وينصف المظلومين من الظالمين, وعلى أنه لا يجوز أن يكون للمسلمين فى وقت واحد فى جميع الدنيا إمامان لا متفقان ولا مفترقان...{بلوغ المرام، ص: 265، وانظر الميزان الكبرى فى باب حكم البغاة، ج 2، ص: 153}.
“Empat imam madzhab (Abu Hanifah, Malik, Syafi’iy dan Ahmad) telah sepakat bahwa imamah (khilafah) adalah fadhu, dan bahwa kaum muslim wajib memiliki imam yang menegakkan syiar-syiar agama, memberi keadilan kepada orang-orang yang teraniaya dari orang-orang yang menganiaya, dan bahwa kaum muslim dalam satu masa di seluruh dunia tidak boleh memiliki dua orang imam, sama saja yang keduanya sepakat (rukun) atau yang keduanya berselisih…”.
Dan pernyataan ulama yang lainnya.

Perlu diketahui, bahwa dalam khazanah fuqaha, mufassir dan muhaddits, yang diikehendaki dengan imamah adalah khilafah, dan dengan imam adalah imam besar (imam a’dzam), yaitu khalifah. Dan dari pernyataan ulama diatas juga0 dapat diketahui bahwa yang menolak atau yang tidak mewajibkan penegakkan khilafah hanyalah sekte Najdah dari golongan Khawarij, dan al-’Asham dan Hisyam al-Futhi dari golongan Muktazilah. Jadi mereka itu bukan Ahlussunnah Waljama’ah. Dengan demikian, dapat kita pastikan bahwa khilafah adalah negara bagi golongan Ahlussunnah Waljama’ah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL ULAMA YANG ASWAJA

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim   Al-‘ulama’ secara bahasa ialah bentuk jamak (plural) taksir (yang telah berubah dari huruf asalnya) dari kata al-‘aliim, yaitu orang yang memiliki ilmu, seperti kata al-kariim menjadi al-kuroma’ dan al-amiin menjadi al-umana’. Adapun kata al-‘aalim, maka bentuk jamak taksirnya menjadi al-’allaam, sedang bentuk jamak mudzakarnya (yang menunjukkan arti laki-laki) ialah al-‘aalimuun. Al-‘ulama’ adalah mereka yang memiliki ilmu agama secara khusus, atau mereka yang memiliki ilmu ketuhanan secara khusus. Sedangkan al-‘aalimuun adalah mereka yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia secara umum.   Ulama itu ada dua macam: Ulama akhirat dan ulama dunia.   Pertama: Ulama akhirat   Ulama akhirat adalah ulama shalihun yang mengamalkan ilmunya. Mereka adalah lentera dunia, pewaris Nabi saw dan pewaris nabi-nabi sebelumnya, penerus (khalifah) para nabi, kepercayaan umat dan kepercayaan Allah swt atas makhluknya. Mengenai mereka, Rasulullah saw ...

Idrus Ramli Menantang Debat Abulwafa Romli?! (Ke - 1)

Oleh : BuAhmad Abdulloh NASEHAT TERBUKA UNTUK USTADZ ABULWAFA ROMLI Assalamu’alaikum wr wb. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Menimbang: 1. Setelah ana mengikuti perkembangan tantangan debat terbuka dari kubu M Idrus Ramli ( bukan dari M Idrus Ramli sendiri ) yang disampaikan kepada ustadz Abulwafa Romli melalui jejaring sosial ini, dan setelah hamba membaca dan mempelajari buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan dan Jurus Ampuh Membungkam HTI, dan setelah hamba membaca dan mempelajari berbagai bantahan ustadz Abulwafa Romli terhadap keduanya, yaitu dalam buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 1, bantahan atas buku Hizbut Tahrir dalam Sorotan, dan buku Membongkar Pemikiran Aswaja Topeng 2, edisi Kesalahan Logika Kaum Liberal, dan dalam berbagai tulisannya yang lain. 2. Setelah ana mengenal karakter M Idrus Ramli yang suka (dengan meminjam kalimat ustadz Abulwafa Romli) merekayasa, berdusta, memitnah dan memprovokasi terhadap Syaikh Taqiyyuddien an-Nabhani dan Hizbut Tahrir yang didirikannya, da...

PERNYATAAN ULAMA ASWAJA TERKAIT IMAM MAHDI

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Al-Hafidz Abul Hasan al-Abari berkata: “Sungguh hadis-hadis terkait akan keluarnya Imam Mahdi telah mencapai mutawatir karena banyak yang meriwayatkannya dari Mushthafa SAW di mana beliau termasuk ahli baitnya, berkuasa selama tujuh tahun, memenuhi dunia dengan keadilan, akan keluar bersama Nabi Isa AS, lalu Nabi Isa membantunya membunuh Dajjal di pintu lud wilayah Palestina, dan beliau akan memimpin umat Islam, dan Nabi Isa akan shalat di belakangnya”. (Tahdzib al-Tahdzib, juz 9, hal. 144). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits-hadits yang dijadikan hujah atas keluarnya Imam Mahdi adalah hadis-hadis shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll.” (Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, juz 4, hal. 95). Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Fasal terkait penjelasan Imam Mahdi yang akan keluar pada akhir zaman. Beliau adalah salah seorang dari al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan Para Imam Mahdi. Beliau bukan yang ditunggu-tunggu kedatan...